
Siap-siap Harga Rumah Bisa Naik 6%, Ini Gara-garanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga bahan baku baku seperti besi baja, aluminium, hingga semen turut mendongkrak harga jual rumah. Khususnya untuk proyek baru yang akan datang.
Direktur Sinar Mas Land Herry Hendarta mengatakan, kenaikan harga bahan baku material bangunan memang sudah tidak terelakkan, dimana banyak harga komoditas naik. Yang kemudian juga mengakibatkan ongkos pembangunan meningkat.
Sehingga upaya yang dilakukan Sinarmas Land menghitung ulang cost yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek rumah-rumah baru.
"Tentu recalculate lagi kita punya cost untuk harga jual rumah pada proyek-proyek yang baru. Menghitung impact kenaikan harga besi, baja, aluminium dan seterusnya," kata Herry kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/5/2022).
Dari hitungan kasar, setidaknya harga rumah pada proyek yang baru bisa melonjak sekitar 3-6%, tergantung hitungan material saat ini.
"Untuk yang landed itu berkisar 3-6%, kalau high rise mungkin komposisinya lebih besar lagi karena banyak gunakan material logam," katanya.
Menurutnya komponen yang paling mahal terjadi adalah material besi yang baja yang dipengaruhi oleh isu global saat ini.
Meski ada peningkatan harga, Herry masih belum khawatir akan mempengaruhi penjualan rumah baru nantinya. Dia optimistis target penjualan tahun ini masih tercapai di angka Rp 7,5 triliun.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) harga baja berdasarkan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHBP) Umum Nasional kelompok bahan bangunan periode Mei 2021, secara umum naik 0,66% terhadap bulan sebelumnya. Kenaikan harga disumbang dari komoditas semen, besi beton, aspal, solar, dan pasir.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap! Toko Bangunan Naikkan Harga Setelah Lebaran
