
Ngeri! 5 Kebijakan 'Gila' Kim Jong Un Demi Nol Covid di Korut

3. Andalkan Ramuan Tradisional untuk Hadapi Covid
Untuk mengobati Covid dan gejalanya, media pemerintah Korut telah mendorong pasien untuk menggunakan obat penghilang rasa sakit dan penurun demam seperti ibuprofen, amoksisilin, dan antibiotik lainnya, yang tidak melawan virus tetapi terkadang diresepkan untuk infeksi bakteri sekunder.
Sementara sebelumnya mengecilkan vaksin sebagai "tidak ada obat mujarab", media juga merekomendasikan berkumur air garam, atau minum teh lonicera japonica atau teh daun willow tiga kali sehari.
Seorang warga lansia di Pyongyang bahkan mengatakan dia telah dibantu oleh teh jahe dan ventilasi kamarnya.
Kim Jong Un sempat mengatakan bahwa cadangan obat-obatan tidak cukup untuk semua orang, dan memerintahkan korps medis tentara untuk membantu menstabilkan pasokan di Pyongyang, di mana wabah tampaknya terpusat.
4. Buka Apotek Selama 24 Jam Meski Tak Memiliki Kapasitas Pengujian
Tidak hanya mengandalkan ramuan tradisional, Korut juga embuat kebijakan agar apotek di negara itu buka 24 jam sehari, sebagai langkah antisipasi negara yang baru-baru ini melaporkan kasus perdana Covid-19 tersebut.
Televisi KRT yang dikelola pemerintah Korut menayangkan rekaman staf medis yang memberikan informasi tentang Covid-19. Hal itu merupakan bagian dari kampanye publik untuk memerangi wabah Covid-19.
Korut sendiri telah memobilisasi militernya untuk mendistribusikan obat-obatan Covid-19 dan mengerahkan lebih dari 10.000 petugas kesehatan untuk membantu melacak pasien potensial dalam pertempuran melawan wabah tersebut, kata media pemerintah, Selasa (17/5/2021).
Padahal Korut, yang diyakini memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki kapasitas pengujian, hanya menghitung orang dengan demam untuk mengukur skala wabah Omicron-nya.
Omicron diketahui terutama mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas, dengan gejala yang paling sering dilaporkan adalah sakit tenggorokan, pilek dan bersin. Kisaran suhu yang dihitung otoritas Korut sebagai demam juga tidak diketahui.
5. Penggunaan Masker Ganda Ala Kim Jong Un
Pasca keluarnya kabar wabah Covid di negaranya, Kim terlihat mengenakan dua masker saat mengunjungi apotek di Pyongyang, menurut rekaman yang dirilis oleh penyiar negara Korea Utara pada 16 Mei.
Kembali pada bulan Februari, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC AS) mendukung "masker ganda" untuk meningkatkan perlindungan terhadap omicron, yang lebih mudah menular daripada delta. Strain yang diidentifikasi beredar di Korut adalah subvarian BA.2 omicron, yang dikaitkan dengan transmisibilitas yang lebih tinggi daripada BA.1 asli.
Tetapi masker ganda, meskipun lebih protektif daripada satu lapis masker kain atau masker bedah, hanya direkomendasikan sebagai alternatif masker N95 atau KN95 yang menawarkan perlindungan terbaik terhadap virus, dan dapat digunakan sendiri.
Bukan hanya Kim yang terlihat mengenakan alat pelindung diri yang kurang optimal. Dalam penampilan media, petugas kesehatan Korut mengenakan masker bedah tipis bahkan saat mereka melakukan tugas berisiko seperti mendisinfeksi tempat umum dan berkonsultasi dengan pasien potensial.
(tfa/luc)[Gambas:Video CNBC]