
Hari Ini Naik, Besok Harga Nikel Bisa Turun Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia menguat pada perdagangan ini karena pelaku pasar memanfaatkan momentum beli murah saat pasar tertekan.
Pada Kamis (19/5/2022) pukul 15:42 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 26.240/ton, naik 0,31% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Para pelaku pasar mulai membeli nikel di saat harganya murah. Maklum saja, harga nikel dunia acuan bursa logam London (LME) telah turun hingga ke level sebelum kekacauan pasar Maret lalu yang mengerek harga naik 250% hanya dalam dua hari.
Penyebaran virus corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) jadi biang kerok. Rumah penelitian Antaike mengatakan lockdown di China menekan konsumsi logam mineral, terutama nikel. Penyebabnya adalah produsen baterai kendaraan listrik mulai memotong bahkan menghentikan produksi.
Strategi nol Covid-19 di China memaksa penutupan wilayah-wilayah guna menekan angka penyebaran. Hal ini sangat berdampak pada rantai pasokan logam industri. Pertama-tama menyebabkan ketidakpastian di pasokan dan selanjutnya mempengaruhi permintaan.
"Ada dampak yang relatif besar pada permintaan, sebagian karena penurunan pesanan baterai dan pembatasan transportasi domestik," kata Antaike.
"Bagian dari sektor energi baru yang terkonsentrasi di Delta Yangtze dan China tenggara telah terkena dampak parah," tambahnya.
Pasar nikel pun diperkirakan akan mengalami surplus, berbeda dengan tahun 2021 yang defisit. International Nickel Study Group (INSG) memprediksi pasar nikel akan surplus sebesar 67.000 ton pada tahun 2022.
Indonesia memiliki kontribusi atas lonjakan supply nikel yang membuat pasar menjadi surplus pasokan. Produksi nikel diperkirakan mencapai 3,08 juta ton. Jumlah ini mengalahkan permintaan nikel global yang 'diramal' sebesar 3,02 juta ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisa Bikin Geger! RI Bakal Bikin Indeks Harga Nikel Sendiri