RI Bakal Punya 3 Bendungan Pecah Rekor, Terima Kasih Jokowi!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya fokus membangun infrastruktur jalan, namun banyak juga bendungan yang mau dibangun hingga 2024 mendatang.
Bahkan ada tiga bendungan pecah rekor yang dalam pembangunan.
Pertama, bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur
Bendungan ini ditargetkan selesai pada tahun 2022 ini, diklaim sebagai bendungan terpanjang se-Asia Tenggara. Dengan panjang mercu mencapai 3.100 meter.
Bendungan bertipe urugan random tanah tipe zonal dengan inti tegak ini memiliki tinggi 31,56 meter. Nantinya pun bendungan ini dapat menampung air dengan total volume tampung 32,67 juta meter kubik dan luas area genangan 365 hektare.
Sehingga ketika musim kemarau bendungan ini dapat menyuplai air untuk area persawahan. Produktivitas pertanian dapat meningkat karena dapat mengairi irigasi hampir 2.900 hektar lahan sawah.
Mengutip laporan KPPIP, proyek bendungan Semantok ini memakan biaya investasi mencapai Rp 805 miliar yang berasal dari APBN-APBD, rencana operasi pada 2022 dan status konstruksi terakhir sudah mencapai 82%.
Kedua, bendungan Bener di kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
Bendungan ini diklaim sebagai bendungan tertinggi di Indonesia. Dengan ketinggian 159 meter dan panjang timbunan 543 meter dan lebar bawah 290 meter.
Meski sempat terjadi penolakan warga di Desa Wadas yang menolak pembukaan lahan tambang andesit untuk lahan quarry, namun proses masih terus berlanjut.
Dimana dilaporkan sudah ada 74% warga yang menerima uang ganti rugi yang dilaksanakan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purworejo.
"Dari target 4.226 bidang, sudah terealisasi 3.177 bidang. jadi sudah sekitar 74%," kata Kepala BPN Purworejo, Andri Kristanto, mengutip detikcom Jateng, Selasa (22/3/2022).
Bendungan Bener ini bakal dapat mengairi lahan pertanian seluas 15.069 Ha, mengurangi debit banjir sebesar 210 m3/detik.
Fungsi lainnya adalah sebagai penyedia air baku untuk keperluan rumah tangga, kota dan industri sebesar 1.500 liter/detik ke 10 kecamatan di kabupaten Purworejo, 3 kecamatan di kabupaten Kebumen dan 2 kecamatan di kabupaten Kulon Progo. Juga akan difungsikan sebagai PLTA.
Melansir laman KPPIP bendungan ini memakan biaya investasi sebesar Rp 2 triliun dengan dana APBN, rencana ditargetkan beroperasi pada 2023 mendatang.
Ketiga, bendungan Ciawi, Bogor, Jawa Barat
Nantinya bendungan ini akan menjadi dam kering pertama yang ada di Indonesia. Selain itu bendungan ini merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendali banjir di Jakarta bersama Bendungan Sukamahi.
Bendungan Sukamahi memiliki daya tampung 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektare dengan manfaat mereduksi banjir sebesar 15,47 m3/detik. Pembangunan Bendungan Sukamahi sudah direncanakan sejak tahun 1990-an dan mulai dibangun tahun 2017. Kontrak pembangunannya senilai Rp 464,93 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Wijaya Karya-Basuki KSO.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Bambang Heri Mulyono mengatakan, Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi ditargetkan rampung pada Agustus 2022.
"Untuk Bendungan Ciawi saat ini progres fisiknya sekitar 83% dan Bendungan Sukamahi 85%. Saat ini keduanya sedang dalam tahap konstruksi di tubuh bendungan. Untuk di Bendungan Ciawi juga sedang penyelesaian spillway / saluran pelimpah," ujar Bambang dalam keterangan, April lalu.
Tiga bendungan itu merupakan Proyek Strategis Nasional, yang saat ini tengah dikebut pembangunannya sebelum masa pemerintahan Jokowi selesai atau sudah selesai skema pembiayaan, sehingga bisa dilanjutkan di tahun berikutnya.
"Pemerintah Pusat akan mendorong percepatan penyelesaian proyek/program yang ditargetkan selesai konstruksi paling lambat pada 2024 atau telah memenuhi financial closing dengan skema KPBU," jelas Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga selaku Ketua Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas KPPIP).
(dce/dce)