Internasional

Pandemi Mulai Beres, Singapura Lanjut Proyek Raksasa Ini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
17 May 2022 16:35
Patung Merlion, objek wisata populer di Singapura. (AP/Annabelle Liang)
Foto: Patung Merlion, objek wisata populer di Singapura. (AP/Annabelle Liang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Singapura memutuskan untuk melanjutkan pembangunan proyek Terminal 5 (T5) Bandara Internasional Changi. Keputusan ini diambil tatkala industri aviasi negara itu mulai berangsur pulih dari pandemi Covid-19.

Mengutip Straits Times, Menteri Perhubungan S. Iswaran menyebutkan pihaknya saat ini sudah mulai melakukan beberapa revisi dalam desain. Gedung terminal bandara itu akan beroperasi pada 2030.

"Dalam dua tahun terakhir, desain T5 telah diperbarui menjadi lebih modular dan fleksibel. Desain akan terus disempurnakan dan diperbarui," kata Iswaran di sela-sela pertemuan Konferensi Penerbangan Changi, Selasa (17/5/2022).

Terminal 5 Bandara Changi sebenarnya telah direncanakan sejak tahun 2018 lalu. Proyek diprediksi menelan dana hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 140 triliun dan bila rampung, ini diharapkan dapat mengakomodir 50 juta penumpang per tahun.

Singapura sendiri telah membuka perbatasannya lebih awal dibandingkan China, Hong Kong, dan Jepang. Jumlah penumpang di Bandara Changi melampaui 40% dari tingkat pra-pandemi bulan lalu, mendekati target pemerintah sebesar 50% pada akhir tahun.

"Banyak bandara yang sudah menyiapkan rencana ekspansi sebelum pandemi," tambah Iswaran.

"Rencana-rencana ini sekarang harus ditinjau kembali untuk mendukung dengan aman, mulus dan berkelanjutan untuk kembali ke tingkat pertumbuhan pra-pandemi dalam perjalanan udara."

Sementara itu, dalam kesempatan serupa, Direktur jenderal Asosiasi Transportasi Udara Internasional Willie Walsh dan presiden dewan Internasional Organisasi Penerbangan Sipil (ICAO) Salvatore Sciacchitano mengatakan bahwa perjalanan udara internasional kemungkinan akan pulih ke tingkat pra-Covid-19 pada tahun 2023. Ini, satu tahun lebih awal dari yang diharapkan.

"Kembalinya perjalanan udara internasional pada kuartal pertama tahun ini telah mendorong industri, meskipun permintaan penumpang internasional di kawasan itu (Asia-Pasifik) untuk bulan Maret hanya berkisar 17% dari tingkat pra-Covid-19," tulis laporan terkait pernyataan itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura Tarik Kecap-Saus ABC Buatan RI, Begini Faktanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular