Jepang Mulai Sambut Turis Asing dari 4 Negara, Ada RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang mulai menyambut turis asing dari empat negara dalam paket wisata mulai Mei ini. Program ini dilakukan sebagai uji coba seberapa baik agen perjalanan mengelola calon wisatawan pasca pandemi.

Badan Pariwisata Jepang mengatakan wisatawan dari Amerika Serikat (AS), Australia, Thailand, dan Singapura yang telah menerima tiga dosis vaksinasi dapat memasuki negara itu untuk pariwisata. Jepang mengakui vaksin Covid-19 dari Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan Novavax.

Baca: Hore! WNI Bisa Gunakan PeduliLindungi di Uni Eropa

Namun, pengunjung harus membeli asuransi kesehatan sendiri dan ikut serta dalam paket wisata dengan rencana perjalanan yang sudah ditentukan dan disetujui oleh pemerintah. Mereka juga harus ditemani oleh pemandu wisata sepanjang perjalanan.

"Untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk dimulainya kembali pariwisata ke Jepang, kami akan melakukan proyek uji coba dalam bentuk paket wisata kelompok kecil pada bulan Mei, di mana agen perjalanan akan mengontrol pergerakan," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan Selasa (17/5/2022), dilansir dari The Straits Times.

"Kami akan memverifikasi bagaimana memastikan bahwa wisatawan akan mematuhi langkah-langkah pengendalian infeksi dan prosedur tanggap darurat, sambil merumuskan pedoman untuk agen perjalanan dan fasilitas akomodasi," tambahnya.

Keempat negara tersebut diakui memiliki risiko Covid-19 yang lebih rendah dari mutasi varian Covid-19, dan merupakan pasar prioritas utama bagi Jepang.

Agensi menambahkan bahwa rincian lebih lanjut akan diputuskan bersama dengan Asosiasi Agen Perjalanan Jepang.

Sebagaimana diketahui, turis asing dilarang masuk ke Jepang karena sebagian besar pandemi Covid-19. Jumlah infeksi Covid-19 telah stabil di Jepang, dengan rata-rata tujuh hari 37.954 kasus pada Senin. Angka yang sesuai untuk Tokyo, dengan populasi 14 juta orang, adalah 3.866 kasus.

(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Izinkan Turis Masuk, Ratusan Restoran di Jepang Malah Tutup