
Panas, Irlandia Marah ke TV Rusia soal Serangan Nuklir

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan antara pemerintah Irlandia dan TV Pemerintah Rusia, Russia-1, meruncing. Hal ini diakibatkan oleh penolakan presenter televisi itu untuk meminta maaf kepada Irlandia terkait pernyataan skenario serangan nuklir Moskow ke wilayah Inggris.
Ketegangan ini berawal sejak bulan lalu kala presenter Dmitry Kiselyov menayangkan siaran grafis animasi yang menunjukkan serangan nuklir di lepas pantai Irlandia. Serangan dahsyat itu, tegasnya bisa menghapus Irlandia dan Inggris dari peta.
"Irlandia akan mengalami kerusakan lanjutan dalam serangan nuklir potensial oleh Rusia ke Inggris dalam setiap eskalasi ketegangan antara negara-negara atas perang Rusia di Ukraina," ujar pria yang juga kerap dijuluki sebagai penyambung lidah Presiden Vladimir Putin itu.
Hal ini mengundang reaksi dari Dublin. Pasalnya Irlandia mengambil posisi yang cukup netral di antara konflik London dengan Moskow.
Taoiseach atau Perdana Menteri (PM) Irlandia Michael Martin meminta Kiselyov untuk meminta maaf terkait insiden itu. Namun dalam sebuah tayangan Minggu, (17/5/2022), Kiselyov menolak untuk meminta maaf.
Kiselyov mengatakan "seluruh kepulauan Inggris pada dasarnya adalah pulau yang memang dapat tenggelam". Selain itu ia berujar, Rusia memiliki "setiap kemampuan untuk pembalasan nuklir semacam itu".
"Irlandia benar-benar marah. Tentu saja sebagai negara netral, tidak baik bagi Irlandia untuk menjadi korban tambahan dalam bentrokan Inggris dengan Rusia," ujarnya dikutip Irish Times.
Lebih lanjut, Kiselyov justru mengatakan kepada Irlandia untuk meminta permohonan maaf dari Inggris. Menurutnya PM Inggris Boris Johnson yang telah mengobarkan ketegangan dengan Rusia.
"Pemimpin Inggris telah membuat ancaman tak berdasar untuk menyerang Rusia yang telah mengarah pada laporan asli dan simulasi serangan," tambahnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article ATM Error, Warga Irlandia Bisa Tarik Duit Tanpa Saldo!