Ekspor Industri Turun Gegara Perhiasan, Tanda Apa?

Cantika AP Noveria, CNBC Indonesia
17 May 2022 12:50
Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Emas (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, kinerja ekspor industri pengolahan di bulan April 2022 turun 0,89% dibandingkan Maret 2022.

Nilai ekspor bulan ekspor tercatat mencapai US$19,09 miliar, melonjak 27,92% dibandingkan April 2021.

"Komoditas yang menyebabkan ekspor industri pengolahan turun secara month to month (bulanan) karena menurunnya komoditas barang perhiasan dan berharga, serta nikel," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam keterangan pers, Selasa (17/5/2022).

Ekspor industri pengolahan berkontribusi hingga 69,86% ekspor nonmigas nasional di bulan April 2022.

Sepanjang Januari-April 2022, ekspor industri pengolahan tercatat melonjak 29,19% secara tahunan menjadi US$69,60 miliar. Secara kumulatif, sektor berkontribusi 74,46% ekspor nonmigas Indonesia.

"Kalau dilihat dari struktur ekspor Januari-April 2022 ini terbesar masih berasal dari ekspor industri pengolahan," kata Margo Yuwono.

BPS mencatat, ekspor nikel di bulan April 2022 secara volume dan nilai memang turun dibandingkan Maret 2022. Menjadi US$357,4 juta dan 29,9 ribu ton.

Sementara, ekspor perhiasan tercatat turun 60,01% menjadi US$335 juta dan anjlok 14,12% dibandingkan Maret 2022.

"Faktornya lebih karena permintaan biasanya. Apakah ada persoalanĀ produksi dalam negeri, saya gak paham," ujarnya.

Ekspor Minyak Sawit

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) mulai Kamis (28/4/2022).

Mengacu pada KBLI, CPO masuk ke kelompok industri pengolahan.

"Ekspor CPO di bulan April 2022, baik secara nilai maupun volume turun. Apakah ini berkaitanĀ dengan kebijakan pelarangan ekspor, kita tunggu rilis data April," ujarnya.

BPS mencatat, nilai ekspor CPO bulan April 2022 turun 2,56% menjadi US$2,99 miliar dibandingkan Maret 2022. Secara volume, turun 10,49% menjadi 1,93 juta ton.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Ungkap RI Rugi dari Kebiasaan Ekspor Via Singapura

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular