
India Larang Ekspor Gandum, Indonesia Bisa Merana

Indonesia termasuk yang berpotensi terdampak dari larangan ekspor gandum India. Pasalnya Indonesia adalah importir bersih gandum. Pada tahun 2021, nilai impor gandum dan meslin Indonesia tercatat US$ 3,55 miliar, setara Rp 51,45 triliun (Kurs = Rp 14.500/US$), berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Semetara hingga bulan Februari 2022, nilai impor gandum Indonesia mencapai Rp 9,06 triliun. Jumlah ini naik 34,8% dibanding periode yang sama tahun lalu.
India jadi salah satu importir utama gandum Indonesia. Pada tahun 2021, nilai impor gandum dari india mencapai Rp 1,46 triliun dan menjadi negara pemasok nomor enam gandum bagi Indonesia.
Kemudian ranking India naik sebagai importir gandum di Indonesia setelah pasokan Ukraina berkurang karena konflik yang terjadi. Per Februari 2022, nilai impor gandum India mencapai Rp 503 miliar, naik dibanding periode yang sama tahun lalu.
Nilai impor pun jadi meningkat, dampaknya inflasi akan terjadi baik itu inflasi produsen maupun konsumen. Sebab gandum merupakan bahan pangan.
Sektor food & beverage bisa terdampak karena harga bahan baku yang melonjak. Selain konsumen, sektor peternakan bisa terimbas. Sebab gandum juga digunakan sebagai campuran pakan ternak. Ini bisa menyebabkan harga daging dan telur meningkat.
Selain itu, pasokan juga akan menjadi terbatas. Maka dari itu selain mencari alternatif negara importir gandum, penggunaan bahan pangan selain gandum patut dipertimbangkan untuk menstabilkan industri konsumen Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)[Gambas:Video CNBC]