
Bantu Korban Perang, Jepang Pinjamkan US$100 Juta ke Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina dan Jepang resmi menandatangani perjanjian pinjaman sebesar US$ 100 juta, dalam rangka menyelamatkan masyarakat rentan di Ukraina, dampak dari agresi militer yang dilakukan oleh Rusia.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kementerian Keuangan Ukraina, melansir Reuters, Senin (16/5/2022). Disebut bahwa pinjaman tersebut berjangka 30 tahun dan masa tenggang selama 10 tahun.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan negaranya akan mengirimkan bantuan kemanusiaan darurat ke Ukraina senilai US$ 100 juta.
Kishida menegaskan, dengan adanya keadaan darurat saat ini, Jepang menyatakan akan membela warga Ukraina dalam mempertahankan kedaulatan dan wilayah, serta tanah air dan keluarga mereka.
"Kami akan menunjukkan dengan jelas bahwa kemarahan semacam ini datang dengan harga yang mahal," katanya dikutip dari ABC News, Sabtu (16/5/2022).
Kishida juga mengungkapkan bahwa invasi yang dilakukan Rusia di Ukraina telah merusak pondasi tatanan internasional.
"Masyarakat internasional sekarang percaya bahwa karena agresi Rusia, mereka tidak dapat lagi melanjutkan hubungan dengan Rusia dengan cara yang sama seperti dulu," tambah Kishida.
Sumbangan uang juga diberikan oleh Miliarder Jepang Hiroshi 'Mickey' Mikitani, yang menyumbangkan 1 miliar yen atau setara dengan US$ 8,7 juta atau sekitar Rp 124 miliar ke pemerintah Ukraina.
Sumbangan pendiri lokapasar alias e-commerce Rakuten tersebut disebut untuk korban perang menyusul eskalasi yang terus meningkat di negara itu usai invasi Rusia. Mikitani menyatakan bantuan itu melalui surat yang ditujukan ke Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Panas! Rusia Siap 'Perang' dengan AS & Eropa, Kenapa?