Duh, Kepuasan Publik atas Jokowi Turun Gegara Minyak Goreng

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Minggu, 15/05/2022 16:00 WIB
Foto: dce

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo tengah menurun, karena beberapa isu. Salah satunya yang utama adalah masalah harga minyak goreng.

Dari hasil Survei Indikator pada 5 - 10 Mei 2022, kepuasan publik kembali turun menjadi 58,1% terendah dalam empat tahun terakhir.

"Dengan demikian sejak Januari 2022, approval rating Presiden sudah turun lima kali, meski sempat mengalami rebound pada 20 - 25 April 2022," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam webinar, Minggu (15/5/2022).


Dia menjelaskan setidaknya ada beberapa isu yang mempengaruhi tingkat kepercayaan publik ini. Namun isu minyak goreng menjadi yang paling utama karena menyumbang tingkat tingginya inflasi.

Dari hasil surveinya 89% masyarakat yang disurvei memberi dukungan terhadap larangan ekspor minyak goreng untuk sementara waktu. Namun 72,8% warga masih merasa minyak goreng saat ini masih kurang terjangkau.

Survei juga menemukan hanya 5% warga yang bisa membeli minyak goreng curah sesuai Harga Eceran Tertinggi sebesar Rp 14.000 per liter. Sehingga larangan ekspor minyak sawit ini dianggap belum berhasil menurunkan harga minyak goreng yang membuat kepuasan terhadap presiden menurun.

Menurut Burhanudin alasan paling utama yang membuat masyarakat tidak puas terhadap kinerja presiden mulai dari harga kebutuhan bahan pokok naik, bantuan tidak merata, lapangan pekerjaan/pengangguran, dan gagal memberantas mafia minyak goreng.

Selain itu, tidak hanya minyak goreng, Burhanudin juga menyinggung kenaikan harga BBM juga membuat tingkat kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo turun.

 


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini