Covid-19 Acak-Acak Korea Utara, Ini Jadi Penyebabnya?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
15 May 2022 12:30
In this photo provided by the North Korean government, North Korean leader Kim Jong Un, center, attends a meeting of the Central Committee of the ruling Workers' Party in Pyongyang, North Korea Thursday, May 12, 2022. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified.   Korean language watermark on image as provided by source reads:
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Korea Utara (Korut) tengah menjadi sorotan. Pasalnya negara yang baru mengumumkan kasus pertama Covid-19 pada Kamis lalu saat ini mengakui adanya ledakan kasus yang sangat tinggi.

Dalam laporan media resmi pemerintah, KCNA, Minggu (15/5/2022) Korut melaporkan total 42 orang telah meninggal di negara itu akibat Covid. Selain itu, Pyongyang juga menemukan 300 ribu warga yang tiba-tiba sakit demam dan 820 ribu orang yang dicurigai sebagai suspek Covid-19.

"Semua provinsi, kota, dan kabupaten di negara ini telah dikunci total dan unit kerja, unit produksi, dan unit perumahan ditutup satu sama lain sejak pagi 12 Mei dan pemeriksaan ketat dan intensif terhadap semua orang sedang dilakukan," lapor kantor berita KCNA dikutip Reuters.

"Setidaknya 296.180 orang tumbang dengan gejala demam, dan 15 lainnya meninggal pada hari Minggu."

"Secara keseluruhan Korea Utara telah melaporkan 820.620 kasus yang dicurigai, dengan 324.550 masih dalam perawatan medis," kata KCNA.

Negara itu sendiri diketahui cukup lambat dalam memulai program vaksinasi Covid-19. Bahkan, negara komunis itu menolak untuk mendapatkan jutaan vaksin Sinovac dan Astrazeneca dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Korut sendiri berdalih negaranya tidak begitu membutuhkan vaksin karena tidak memiliki kasus. Negara yang seringkali disebut DPRK dalam bahasa Inggris itu menyebut masih banyak negara lain yang lebih membutuhkan vaksin dibanding negaranya.

Meski begitu, beberapa ilmuwan mengatakan bahwa Korut juga sebenarnya tak punya kapasitas testing Covid-19 yang mumpuni. Ini juga yang membuat negara itu tidak melaporkan kasus saat virus corona merebak di seluruh dunia.

Walaupun tidak menemukan kasus Covid, rezim Kim Jong-Un tidak tinggal diam. Korut sendiri mengambil langkah penutupan perbatasannya setelah berkembangnya kasus Covid di tetangganya, China. Tak hanya dari luar, Korut juga sempat memberlakukan tindakan protokol yang ketat di dalam negerinya, termasuk pembatasan perjalanan domestik.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2 Tahun Pandemi, Negara & Wilayah Ini Tetap Nol Kasus Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular