Jokowi Turun Tangan, Kereta Gantung Gunung Bromo Dikebut 2024

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
13 May 2022 14:45
Officials and journalists ride in cable cars between the Campos Revolucion and Tlalpexco stations, during the inauguration of a new aerial public transit system dubbed the Cablebus, in the Cuautepec neighborhood of northern Mexico City, Thursday, March 4, 2021. For the residents of Cuautepec, this new system, the first of four planned lines, will turn a commute to the nearest subway station, that can last up to two hours, into a 30-minute ride. (AP Photo/Rebecca Blackwell)
Foto: Kereta Gantung "Cablebus' di Meksiko (AP/Rebecca Blackwell)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa proyek pengembangan ekonomi kawasan di Jawa Timur mendapat dukungan pemerintah pusat. Salah satunya yang menyedot perhatian adalah percepatan pembangunan proyek kereta gantung di Gunung Bromo yang sudah lama direncanakan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) bersama Pimpinan Kementerian/Lembaga terkait dan Wakil Gubernur Jawa Timur, awal pekan lalu membahas percepatan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Hasil evaluasi yang dilakukan KPPIP terhadap 218 Proyek/Program yang termasuk dalam cakupan Perpres Nomor 80 Tahun 2019 dengan nilai investasi sebesar Rp 294,3 Triliun.

Airlangga menyampaikan bahwa sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, proyek-proyek dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 harus dapat diselesaikan pada tahun 2024, atau dapat dipastikan tercapainya Financial Closing paling lambat tahun 2024. Selain itu, perlu dipastikan ketersediaan lahan dan perizinan agar dapat diselesaikan sebelum tahun 2024.

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh KPPIP bersama dengan BPKP dan Kementerian/Lembaga terkait serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu:

5 Proyek selesai, dengan nilai Rp 5,6 T;
2 Proyek dalam tahap beroperasi/selesai sebagian, dengan nilai Rp 373,9 M;
14 Proyek dalam tahap Konstruksi, dengan nilai Rp 13,4 T;
96 Proyek dalam tahap Penyiapan, dengan nilai Rp 124,7 T; dan
101 Proyek dalam tahap Perencanaan, dengan nilai Rp 149,1 T.
Menko Perekonomian memberikan beberapa arahan strategis untuk mempercepat penyelesaian proyek dan permasalahan pelaksanaan proyek, diantaranya :

  1. Pembangunan Jalan Tol Ngawi - Bojonegoro - Tuban - Lamongan - Manyar - Bunder untuk mendukung kegiatan operasional Kilang Minyak Tuban dan KEK JIIPE yang merupakan salah satu anchor yang mendukung aktivitas perekonomian masyarakat, diarahkan untuk segera didorong transaksinya (penetapan BUJT) dan Financial Closing pada tahun 2023. Kementerian Keuangan juga diharapkan mulai menganggarkan alokasi pengadaan melalui LMAN di tahun 2023;
  2. Pengendalian Banjir Kali Lamong sebagai proyek strategis berdampak nasional untuk penanganan banjir di wilayah Jawa Timur serta untuk mendukung ekonomi kemasyarakatan, diarahkan untuk segera dialokasikan dukungan pengadaan lahannya oleh Kementerian Keuangan;
  3. Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko, yang merupakan salah satu program strategis untuk mendukung infrastruktur Pangan dan Pengendalian Banjir khususnya di Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian selatan, didorong untuk segera menyelesaikan pengadaan lahannya oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di tahun 2022/2023. Kementerian PUPR berkomitmen menyediakan anggaran untuk konstruksi pada tahun 2023;
  4. SPAM Umbulan, proyek untuk meningkatkan ketersediaan air bersih dan air minum untuk masyarakat dan industri, Kementerian PUPR sudah berkomitmen untuk mendukung melalui dana DAK tahun 2022/2023, khususnya untuk infrastruktur jaringan distribusinya; Pemerintah Provinsi Jawa Timur diharapkan dapat mengkoordinasikan Kerjasama Bisnis dengan Pemerintah Kabupaten Gresik dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo;
  5. Bendungan Bagong merupakan proyek prioritas untuk penyediaan air bersih masyarakat dan pengentasan kemiskinan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengarahkan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk mengambil solusi terbaik untuk penanganan masyarakat terdampak. Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Trenggalek diharapkan dapat aktif berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk memberi dukungan yang dibutuhkan;
  6. Pembangunan Jalan Pansela di Kab. Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Jember, Banyuwangi, sebagai proyek yang membuka aksesibilitas dan pengembangan ekonomi bagian selatan Jawa Timur, diarahkan percepatan pembangunan untuk segmen jalan yang lahannya sudah siap;
  7. Pembangunan Kereta Gantung di Kota Batu dan Pengembangan Kereta Gantung Puncak Pananjakan Kawah Bromo, sebagai proyek untuk mendukung aksesibilitas dan pariwisata di Jawa Timur, khususnya di Kota Batu dan Bromo, diupayakan percepatan penyelesaian regulasinya agar dapat segera terbangun.

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Atasi Macet, Puncak Butuh Kereta Gantung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular