
Gegara Aturan Cadar, G7 Desak Taliban Penuhi Hak Perempuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok Tujuh atau G7 menyayangkan kebijakan Taliban di Afghanistan yang dianggap membatasi hak-hak perempuan dan anak. Hal itu dikhawatirkan makin mengisolasi negara tersebut dari pergaulan dunia.
"Dengan langkah-langkah ini, Taliban makin mengisolasi diri mereka dari komunitas internasional," kata Menteri Luar Negeri G7 dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, dikutip Reuters, Jumat (13/5/2022).
Dalam sebuah pernyataan bersama yang diterbitkan oleh Prancis, mereka meminta Taliban untuk mengambil tindakan segera untuk mencabut pembatasan pada perempuan dan anak perempuan dan menghormati hak asasi mereka.
Sebelumnya, Amerika Serikat menyatakan tidak akan tinggal diam dan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan tekanan pada pemerintahan Taliban di Afghanistan.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan pihaknya memiliki sejumlah instrumen untuk menekan Taliban. Namun, dia tidak memerinci langkah-langkah yang mungkin diambil untuk menekan Taliban tersebut.
"Kami telah membicarakannya secara langsung dengan Taliban," katanya.
Adapun, Pemerintahan Taliban pada akhir pekan lalu mengeluarkan aturan yang memperketat ruang gerak perempuan Afganistan di ruang publik. Salah satunya dengan mewajibkan perempuan di sana untuk menutupi wajah mereka di tempat umum.
Ini menjadi aturan paling keras sejak kelompok itu berhasil merebut kekuasaan di Afghanistan pada tahun lalu. Mengutip Al Jazeera, dekrit yang dikeluarkan pada Sabtu oleh kepala Taliban, Haibatullah Akhundzada, ini melarang perempuan meninggalkan rumah tanpa memakai burqa, yang merupakan pakaian serba tertutup mulai dari kaki hingga ujung kepala.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Viral Taliban Buat Supercar Sendiri, Ini Penampakannya