Tantangan PNS Work From Anywhere: Bos Masih Mental Kolonial

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah kemajuan teknologi akibat pandemi Covid-19, pemerintah berencana menerapkan sistem kerja yang lebih fleksibel bagi PNS. Salah satunya kerja dari mana saja alias work from anywhere (WFA).

Namun, ternyata sistem kerja ini tak cocok bagi sebagian PNS. Bukan karena unit kerjanya yang mengharuskan pertemuan fisik melainkan pola pikirnya yang masih kolonial.

Biasanya ada PNS yang berpola pikir kolonial yang kini menjabat sebagai bos. Sehingga cara kerjanya masih menganut sistem lama yang merasa jika kerja bukan dari kantor tidak maksimal.

"Ada juga bos-bos yang mikirnya orang WFH sama dengan magabut. Padahal yang dikerjain lebih banyak dari pada yang ke kantor yang cuma ngobrol dan ngegosip doang," curhat salah satu PNS kepada CNBC Indonesia.

Selain itu, selama WFH para atasan ini juga tidak menerapkan jam kerja. Rapat tanpa henti bahkan hingga malam, sangat berbeda dengan sebelum terjadi pandemi Covid-19.

"Ya emang jadi kerja mulu ya, sampai rapat nggak ada working hours lagi. Soalnya sering rapat di atas jam 10 malam," kata dia.

Mengenai PNS lama yang bermental kolonial hal ini pernah diungkapkan oleh Kepala Biro Humas Hukum dan Kerjasama BKN Satya Pratama. Hal ini masih terjadi karena masih banyak PNS lama yang saat ini menjadi atasan berpikiran sempit atau pola pikir lama dan tidak bisa beradaptasi dengan perubahan.

Oleh karenanya, ia melihat salah satu jalan keluarnya untuk perbedaan pola pikir ini adalah dengan saling beradaptasi. Memang tidak mudah tapi harus dilakukan sehingga bisa tercipta lingkungan kerja yang nyaman.

"Yang kolonial belajar menyusun visi dalam bekerja dan mempercayakan pelaksanaan tugas kepada PNS baru dengan pikiran terbuka. Yang milenial belajar memahami dengan berdialog untuk mendapatkan pengalaman dan praktek-praktek kerja terbaik untuk dikembangkan lebih lanjut," pungkas Satya beberapa waktu lalu.