Pentingnya Ekosistem Terbuka Bagi Ekosistem Ekonomi Digital

Advertorial, CNBC Indonesia
12 May 2022 00:00
adv
Foto: dok. Dana

Jakarta, CNBC Indonesia - Di era yang serba berbasis teknologi digital, industri teknologi keuangan diharuskan mampu mengintegrasikan layanan yang dimiliki dengan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem ekonomi digital melalui ekosistem terbuka.

Kehadiran Standar Nasional Open API (SNAP) oleh Bank Indonesia menjadi bukti pentingnya ekosistem terbuka. SNAP menghadirkan penyeragaman bahasa, protokol, instruksi format data, dan sebagainya yang memfasilitasi interkoneksi antar aplikasi sehingga mampu mendorong percepatan pelaku sistem pembayaran dalam melakukan kerja sama digital dan mampu menekan biaya transaksi konsumen.

SNAP menjadi salah satu bagian dari haluan tata kelola sistem pembayaran masa depan Indonesia untuk menavigasi sistem pembayaran di era digital atau yang disebut dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BPSI) 2025.

Sistem pembayaran yang maju memang menjadi salah satu penopang digitalisasi sekaligus menjadi tanda berkembangnya industri teknologi sekaligus perekonomian suatu negara. Untuk itu, DANA bersinergi dengan Bank Indonesia dan asosiasi terkait untuk mendukung lahirnya konsep open platform. DANA akan menjadi first mover yang akan menerapkan SNAP bersama dengan first movers lainnya pada Juni 2022.

Salah satu bentuk contohnya adalah Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS. Sebagai Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), DANA ikut mengintegrasikan dompet digitanya dengan QRIS guna membutuhkan masyarakat untuk melakukan pembayaran berbagai kebutuhan sehari-harinya.

Chief Legal Officer DANA Indonesia Dina Artarini mengungkapkan QRIS juga ikut diimplementasikan dalam fitur DANA Bisnis di mana pelaku UMKM yang tergabung dapat mencetak QRIS sebagai opsi pembayaran usahanya.

"Di QRIS tersebut, SNAP akan berperan sebagai infrastruktur penyeragaman di belakang (backend) yang ikut menopang penyelenggaraan transaksi digital. Lewat sinergi yang cekatan, SNAP dapat hadir menjadi game changer lainnya dalam sistem pembayaran di Indonesia," ujar Dina dalam keterangan resmi, Rabu (11/5/2022).

Untuk lebih memudahkan operasional usaha, ada pula fitur Self Promo Service Merchant untuk DANA Enterprise, yakni sebuah mitra bidang usaha makro dan waralaba yang telah memiliki izin usaha atau SIUP. Melalui fitur ini merchant dapat mengunggah promonya sendiri dalam dasbor yang disediakan.

Sementara untuk usaha mikro, ada DANA Bisnis yang membantu pelaku usaha go digital melalui aplikasi DANA. Untuk rantai pasok, pelaku usaha pun mendapatkan kemudahan dengan suplai ke retail merchant sebagai bagian dari supply chain engagement antara distributor dengan merchant.

Lewat ekosistem terbuka, DANA turut menggandeng berbagai lembaga keuangan untuk ikut menyukseskan literasi dan inklusi keuangan digital yang inklusif. Ini dibuktikan dengan DANA yang sejak lama telah bermitra dengan bank dengan mengaktifkan fitur Simpan Kartu (Card Binding).

DANA telah terhubung dengan principal kartu seperti VISA, Mastercard, dan JCB sehingga pengguna dapat memiliki kartu debit dan kredit Indonesia mereka di dompet digital. Saat ini, DANA sudah terhubung langsung dengan berbagai Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV dan terkoneksi secara langsung dan tidak langsung dengan semua bank di Indonesia melalui acquirer dan switcher.

"Integrasi ini dilengkapi dengan keamanan Three Domain Secure (3D) yang disediakan oleh bank atau aggregator kartu untuk memastikan semua transaksi aman," jelas Dina.

Dalam hal transaksi, DANA juga terintegrasi dengan penyedia keuangan ritel. Ekosistem terbuka ikut mengubah fungsi toko konvensional menjadi lebih dari sekedar toko retail tetapi juga sebagai layanan Over the Counter (OTC) bagi masyarakat untuk mencairkan dana dari saldo digitalnya.

Berkat ekosistem terbuka yang dimilikinya, DANA terus dipercaya oleh lebih dari 100 juta penggunanya, 500 ribu pelaku UMKM, dan 5 ribu merchant online.

"Kemudahan integrasi ini juga turut membawa DANA untuk mendukung berbagai program elektronifikasi pemerintah, dari digitalisasi bantuan sosial (bansos) lewat Program Kartu Prakerja, fitur pembayaran pajak, dan moda transportasi, hingga menjalin kerja sama dengan mitra global terkemuka," pungkas Dina.

Ekosistem terbuka terbukti menghasilkan banyak manfaat untuk seluruh ekosistem ekonomi digital agar terus tumbuh di era digital. Ekosistem terbuka juga akan membuka jalan bagi terwujudnya Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia pada 2025.


(adv/adv) Next Article Mantap! BJTM Berhasil Jadi BPD Terbesar dalam KUB

Most Popular