Bos IBC Buka-bukaan Rencana CATL Investasi Baterai EV Rp 85 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia Battery Corporation (IBC) menyampaikan kelanjutan kerjasama dengan Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) untuk proyek baterai masih berlangsung. Bahkan perusahaan asal China tersebut bakal menggelontorkan investasinya sebesar US$ 5,968 miliar atau Rp 85,3 triliun.
Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho mengaku cukup beruntung dapat menggandeng CATL dalam kerja sama bersama Antam, dan IBC. Terutama dalam pembangunan pabrik baterai listrik di Indonesia.
"Jadi kita beruntung CATL ini pemain baterai EV terbesar di dunia," ujarnya kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Apalagi menurut Toto penjualan perusahaan asal negeri panda tersebut pada tahun lalu hampir mencapai US$ 7 miliar. CATL juga menguasai 80% pasar baterai untuk electric vehicle (EV) di China.
"Ada 3 pasar besar Eropa, China, Amerika. Namun dari segi penguasaan pasar mereka nomer 1 di dunia dari aspek produksi dan market share di China dan mereka concern terhadap percepatan teknologi baterai EV perihal skillnya," ujarnya.
Untuk diketahui, berdasarkan keterangan resmi CATL, CATL bekerja sama dengan Antam melalui cucu usahanya yakni Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd. (CBL).
CBL merupakan anak perusahaan Guangdong Brunp Recycling Technology Co., Ltd (Brunp), di mana Brunp adalah anak perusahaan dari Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL). CBL telah menandatangani perjanjian kerangka kerja tiga pihak dengan Antam dan IBC pada Kamis (14/4/2022).
Kerja sama tersebut adalah dalam Proyek Integrasi Baterai EV Indonesia, yang meliputi penambangan dan pemrosesan nikel, bahan baterai EV, pembuatan baterai EV, dan daur ulang baterai.
"Dengan investasi bersama sebesar US$ 5,968 miliar, proyek ini berlokasi di Kawasan Industri FHT Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, Indonesia, dan juga tempat-tempat lain di negara ini," tulis CATL.
(pgr/pgr)