Ada Lockdown PMK, Harga Daging Sapi Bakal Anjlok?

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
Rabu, 11/05/2022 13:32 WIB
Foto: Kenaikan Harga Daging Jelang Lebaran. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi mengatakan, penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang dan mewabah di 5 kabupaten di Jawa Timur dan Aceh tidak akan menekan harga daging sapi.

Meski, dia menambahkan, potensi terjadinya penurunan karena ketakutan masyarakat mengkonsumsi daging sapi bisa saja terjadi.

Situs Informasi Pangan Jakarta melaporkan, harga rata-rata daging sapi hari ini, Rabu (11/5/2022) naik Rp314 jadi Rp153.536 per kg untuk has (paha belakang). Sementara daging sapi murni (semur) terpantau turun Rp270 jadi Rp149.186 per kg.


"Ketakutan itu pasti ada, akan ada rasa takut, rasa was-was dari masyarakat mengkonsumsi daging sapi. Inilah tugas kita bersama, pemerintah dan organisasi terkait daging sapi, memberikan informasi objektif kepada masyarakat, bersifat edukasi. Bahwa daging yang disembelih dari daerah PMK itu aman. PMK ini tidak zoonosis, tapi hanya menular dari hewan ke hewan," kata Asnawi kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/5/2022).

Karena itu, dia menambahkan, daging impor seperti daging kerbau beku dari India maupun daging sapi beku dari Brasil, aman. Meski kedua negara itu belum dinyatakan bebas PMK.

"Tapi, kalau ditanya apakah berpengaruh ke harga? Tidak. Permintaan mungkin akan turun karena takut, tapi tidak akan menekan harga jual daging sapi. Yang terjadi adalah, rumah potong atau produsen akan mengurangi pasokannya ke pasar. Buat apa memotong jumlah sama kalau permintaannya turun, iya kan?," ujar Asnawi.

"Kalau permintaan lesu, pasokan yang akan dipangkas. Bukan harganya. Karena dari harga sapi hidupnya saja sudah berkisar Rp65.000 per kg," kata Asnawi.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, wabah PMK saat ini masih berada di level yang ringan dengan tingkat risiko rendah sehingga jenis PMK ini dapat ditangani secara cepat.

"Hari ini kita harus berhadapan dengan PMK, tapi mudah-mudahan PMK ini adalah PMK yang levelnya ringan, yang mutasi atau tingkat penyebarannya tidak terlalu tinggi dan tingkat kematiannya pada hewan rendah," kata Syahrul dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (11/5/2022).

Dia menegaskan, meski PMK dapat menyebar cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi, namun tidak berisiko terhadap kesehatan manusia.

"Yang perlu kita pahami penyakit PMK ini memang berbahaya bagi hewan, tetapi tidak menular atau tidak berisiko pada kesehatan manusia. Untuk itu kita akan lakukan berbagai upaya untuk mengatasi PMK ini," ujarnya.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah menambahkan, hasil laboratorium menunjukkan beberapa ternak yang terkonfirmasi positif PMK memiliki tingkat kematian yang rendah.

"Alhamdulillah sampai hari ini kematian sangat rendah hanya 1,1% dari jumlah ternak yang terinfeksi virus PMK ini," katanya.

"Terkonfirmasi PMK sebanyak 200 ekor, mati 4 ekor dan sembuh 12 ekor," Nasrullah menambahkan data perkembangan terbaru kondisi wabah PMK di Gresik.

Gresik, bersama Mojokerto, Sidoarjo, dan Lamongan adalah kabupaten di Jawa Timur yang saat ini dikenakan penguncian wilayah (lockdown) oleh pemerintah menyusul wabah PMK.

Satu kabupaten lainnya, Aceh Tamiang di Aceh juga diberlakukan kondisi serupa.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Daging Sapi Turun Pascalebaran Haji, Tahan Berapa Lama?