Internasional

WHO Angkat Bicara Soal Strategi Nol Covid China, Ampuh?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 11/05/2022 13:15 WIB
Foto: Seorang pria mengendarai sepeda di Central Business District (CBD) saat pemerintah menerapkan perintah kerja dari rumah bagi penduduk distrik Chaoyang di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di Beijing, China, Kamis (5/4/2022). (REUTERS/Tingshu Wang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan strategi nol Covid milik China untuk mengalahkan pandemi tidak berkelanjutan.

"Ketika kami berbicara tentang strategi nol Covid, kami tidak berpikir itu berkelanjutan, mengingat perilaku virus sekarang dan apa yang kami antisipasi di masa depan," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers, Selasa (10/5/2022), dikutip dari Al Jazeera.

"Kami telah membahas masalah ini dengan para ahli China dan kami mengindikasikan bahwa pendekatannya tidak akan berkelanjutan... Saya pikir perubahan akan sangat penting."


Direktur kedaruratan WHO Michael Ryan juga mengatakan sudah waktunya bagi China untuk mempertimbangkan kembali pendekatannya. Ia mengatakan tindakan apa pun untuk memerangi pandemi Covid-19 harus menunjukkan "penghormatan terhadap individu dan hak asasi manusia".

"Kita perlu menyeimbangkan langkah-langkah pengendalian terhadap dampak pada masyarakat, dampaknya terhadap ekonomi, dan itu tidak selalu merupakan kalibrasi yang mudah," katanya.

Ryan menuturkan bahwa China telah mencatat 15.000 kematian sejak virus pertama kali muncul di pusat kota Wuhan pada akhir 2019, jumlah yang relatif rendah dibandingkan dengan hampir satu juta di Amerika Serikat (AS) dan lebih dari setengah juta di India.

Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, mengatakan bahwa di seluruh dunia tidak mungkin untuk menghentikan semua penularan virus.

"Tujuan kami, di tingkat global, bukan untuk menemukan semua kasus dan menghentikan semua penularan. Itu benar-benar tidak mungkin saat ini," katanya. "Tetapi yang perlu kita lakukan adalah menurunkan transmisi karena virus beredar pada tingkat yang begitu intens."

Sebagaimana diketahui, strategi nol Covid otoritas China telah menjebak sebagian besar dari 25 juta orang Shanghai di rumah selama berminggu-minggu. Meski strategi ini untuk membasmi wabah, nyatanya ini menyebabkan kemarahan dan protes warga karena penguncian ketat.

Shanghai merupakan pusat wabah terbaru, tetapi orang-orang di puluhan kota menjalani beberapa bentuk penguncian, termasuk di ibu kota Beijing.

China menanggapi wabah awal itu dengan penguncian selama berbulan-bulan yang kejam, tetapi setelah pencabutan pembatasan, sebagian besar kehidupan kembali normal terlepas dari pembatasan di perbatasan negara.


(tfa/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Covid-19 Kian Dianggap Biasa, Masyarakat Diminta Tetap Waspada