70% Pekerja Hotel Korban PHK di Bali Akhirnya Bisa Kerja Lagi

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Selasa, 10/05/2022 16:00 WIB
Foto: Presiden beserta Ibu Iriana Joko Widodo mengajak anak beserta cucu melakukan wisata satwa di Bali Safari & Marine Park, Kabupaten Gianyar, pada Kamis, 5 Mei 2022. (BPMI Setpres/Lukas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri pariwisata di Bali menjadi salah satu sektor yang terkena dampak pandemi paling dalam. Namun kondisi sudah mulai pulih pada tahun ini.

Sebelumnya banyak restoran dan hotel yang tutup di pulau Dewata. Tidak sedikit juga pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) selama dua tahun pandemi ini.

Namun menurut Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) I Gusti Agung Rai Suryawijaya, menuturkan kalau sudah banyak pegawai yang terkena PHK imbas pandemi sudah di rekrut kembali.


"Betul tenaga kerja sudah hampir 70% sudah mulai dipekerjakan kembali. Pegawai sudah kembali bisa menghidupkan keluarganya dari hotel yang sudah buka kembali," kata I Gusti Agung kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/5/2022).

"Bahkan hasil pertanian setempat juga semakin terserap kembali untuk kebutuhan hotel ekonomi Bali sudah mulai menggeliat ke arah yang positif," tambahnya.

Dari catatannya pada data sebelum pandemi jumlah tenaga kerja langsung bidang hotel dan restoran di Bali mencapai 300.000 orang dan transportasi 25.000 orang. Jika dihitung secara kasar berarti setidaknya sudah 210.000 orang yang sudah dipekerjakan lagi

I Gusti Agung menjelaskan pandemi yang berkepanjangan membuat ekonomi Bali terdampak paling berat dari provinsi lain. Karena 56% dari pendapatan domestik regional bruto (PDRB) dari sektor pariwisata.

Setidaknya pada tahun 2020 lalu ekonomi bali terkoreksi hingga 9,31%, berlanjut di 2021 juga minus 2,41%. Namun seiring berjalannya waktu mulai pulih hingga pada Q1 tahun 2022 ini sudah bisa tumbuh 1,46% dibanding kuartal sebelumnya.

"Mudah-mudahan meningkat terus di Q2 sampai akhir tahun ini. saya optimis karena selain wisatawan yang berlibur ke Bali banyak juga acara pertemuan internasional disini," katanya.

Dari catatannya acara internasional yang akan digelar di Bali, Seperti acara Global Platform Disaster Risk Reduction yang diselenggarakan UN di Bali pada bulan Mei, berlanjut dari Juni sampai November rangkaian acara pertemuan G20, lalu ditutup akhir tahun Natal dan Tahun Baru 2022/2023. Sehingga kunjungan ke Bali diperkirakan masih terus terjaga.

Indikator lainnya seperti adanya kemudahan Visa On Arrival, di Bali sudah meningkat menjadi 42 negara untuk Wisman dan free visa untuk negara Asean. Hingga berbagai syarat kemudahan lainnya seperti bebas antigen dan PCR bagi wisatawan dalam negeri, dan hari libur sekolah pada Juli dan Agustus.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Keran Rapat Dibuka, Industri Hotel Bergembira