
Inflasi April Melonjak, Airlangga: Tanda Daya Beli Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan inflasi pada April 2022 dianggap sebagai tanda semakin menguatnya daya beli masyarakat Indonesia. Bahkan daya beli tersebut sudah kembali ke level sebelum pandemi covid.
Hal ini disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (10/5/2022)
"Menguatnya daya beli masyarakat turut mendorong peningkatan inflasi April yang bertepatan dengan momen HBKN Ramadan dan Idulfitri tahun 2022. Kondisi ini menjadi penanda bahwa daya beli masyarakat di masa Ramadan dan lebaran telah kembali ke level pra-pandemi," ungkapnya.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi April 2022 tercatat sebesar 0,95% (mtm) atau 3,47% (yoy). Realisasi tersebut masih terjaga dalam kisaran target APBN tahun 2022 yakni sebesar 3±1% (yoy) di tengah kenaikan harga komoditas pangan dan energi global serta peningkatan inflasi di berbagai negara.
Komponen harga bergejolak (volatile food/VF) menjadi penyumbang utama inflasi April dengan andil 0,39% dan mengalami inflasi sebesar 2,30% (mtm) didorong oleh peningkatan harga al. minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Komponen inflasi harga diatur Pemerintah (administered prices/AP) mengalami inflasi sebesar 1,83% (mtm), 4,83% (yoy) disebabkan adanya kenaikan bensin jenis pertamax dan tarif angkutan udara. Sementara itu, inflasi inti tercatat sebesar 0,36% (mtm) atau 2,60% (yoy).
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah! Awal November, Ramai Orang RI Jajan Elektronik & HP