Internasional

Sanksi Minyak Barat Bakal Bikin Rusia Untung, Kok Bisa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 May 2022 09:40
The seized Russian-flagged oil tanker Pegas is seen anchored off the shore of Karystos, on the Island of Evia, Greece, April 19, 2022. REUTERS/Vassilis Triandafyllou REFILE - CORRECTING YEAR
Foto: REUTERS/STAFF

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa (UE) berencana untuk menghentikan semua impor minyak mentah dan minyak sulingan dari Rusia pada akhir tahun ini. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa dana dari minyak ini digunakan Moskow untuk serangan militernya di Ukraina.

Meski begitu, rencana ini dianggap tidak cukup ampuh dalam waktu dekat. Bahkan, dalam laporan Quartz pekan lalu, embargo minyak ini justru akan membuat Rusia untuk dalam jangka pendek.

Keputusan UE ini membuat harga minyak global melambung tinggi. Tercatat, harga minyak melonjak hampir 4% sebagai tanggapan dan bisa mencapai jauh lebih tinggi karena pemotongan Eropa.

Dengan kenaikan ini, Rusia dapat diuntungkan bila mendapatkan pembeli selain Eropa seperti India dan China. Keuntungan ini dapat menjadi semakin banyak bila Arab Saudi tidak menaikan produksinya.

"Bahkan dengan penurunan penjualan ke UE, Rusia dapat mengumpulkan US$ 180 miliar dari ekspor minyak pada tahun 2022, 45% lebih tinggi dari pada tahun 2021," menurut perusahaan intelijen energi Rystad Energy dikutip Selasa, (6/5/2022).

Meski begitu, dalam jangka panjang, keuntungan itu bisa hilang, karena ada kemungkinan UE dan Amerika Serikat (AS) dapat menjatuhkan sanksi sekunder yang akan menghukum siapapun yang membeli minyak Moskow.

"Ini seperti yang telah mereka lakukan di masa lalu dengan Iran dan Venezuela," kata Salih Yilmaz, analis minyak senior dari Bloomberg Intelligent.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa Kena Senjata Makan Tuan, Negara NATO Ini Warning Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular