
Sanksi Minyak Barat Bakal Bikin Rusia Untung, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa (UE) berencana untuk menghentikan semua impor minyak mentah dan minyak sulingan dari Rusia pada akhir tahun ini. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa dana dari minyak ini digunakan Moskow untuk serangan militernya di Ukraina.
Meski begitu, rencana ini dianggap tidak cukup ampuh dalam waktu dekat. Bahkan, dalam laporan Quartz pekan lalu, embargo minyak ini justru akan membuat Rusia untuk dalam jangka pendek.
Keputusan UE ini membuat harga minyak global melambung tinggi. Tercatat, harga minyak melonjak hampir 4% sebagai tanggapan dan bisa mencapai jauh lebih tinggi karena pemotongan Eropa.
Dengan kenaikan ini, Rusia dapat diuntungkan bila mendapatkan pembeli selain Eropa seperti India dan China. Keuntungan ini dapat menjadi semakin banyak bila Arab Saudi tidak menaikan produksinya.
"Bahkan dengan penurunan penjualan ke UE, Rusia dapat mengumpulkan US$ 180 miliar dari ekspor minyak pada tahun 2022, 45% lebih tinggi dari pada tahun 2021," menurut perusahaan intelijen energi Rystad Energy dikutip Selasa, (6/5/2022).
Meski begitu, dalam jangka panjang, keuntungan itu bisa hilang, karena ada kemungkinan UE dan Amerika Serikat (AS) dapat menjatuhkan sanksi sekunder yang akan menghukum siapapun yang membeli minyak Moskow.
"Ini seperti yang telah mereka lakukan di masa lalu dengan Iran dan Venezuela," kata Salih Yilmaz, analis minyak senior dari Bloomberg Intelligent.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa Kena Senjata Makan Tuan, Negara NATO Ini Warning Ukraina