Internasional

Putin Rayakan 'Hari Kemenangan', Ukraina Kalah?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
09 May 2022 07:55
Kendaraan artileri self-propelled Rusia, tank dan kendaraan militer meluncur di sepanjang jalan Tverskaya menuju Lapangan Merah selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, Kamis (28/4/2022).  Pawai akan berlangsung di Lapangan Merah Moskow pada Mei 9 untuk merayakan 76 tahun kemenangan dalam Perang Dunia II. (AP Photo)
Foto: Kendaraan artileri self-propelled Rusia, tank dan kendaraan militer meluncur di sepanjang jalan Tverskaya menuju Lapangan Merah selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, Kamis (28/4/2022). Pawai akan berlangsung di Lapangan Merah Moskow pada Mei 9 untuk merayakan 76 tahun kemenangan dalam Perang Dunia II. (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan akan memimpin perayaan ulang tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman pada Senin, (9/5/2022). Hal ini dilakukan saat pasukan Rusia masih meluncurkan serangan ke negara tetangganya, Ukraina.

Dalam parade itu, pihak Moskow dilaporkan akan mengadakan parade besar pasukan, tank, roket, dan rudal balistik antarbenua di wilayah Lapangan Merah. Selain itu, sebuah fly-past juga akan dilakukan dengan melibatkan pesawat tempur supersonik, pembom strategis dan, untuk pertama kalinya sejak 2010, pesawat komando "kiamat" Il-80.

Putin mengatakan berulang kali bahwa langkah militernya di Ukraina dilakukan untuk menghabisi para nasionalis berbahaya yang diilhami sebagai 'Nazi' di negara itu. Ini mirip dengan tantangan yang dihadapi Uni Soviet ketika Nazi pimpinan Adolf Hitler menginvasi pada tahun 1941.

"Tugas kita bersama adalah untuk mencegah kebangkitan Nazisme yang telah membawa begitu banyak penderitaan bagi orang-orang dari berbagai negara," kata Putin dalam sebuah pesan kepada orang-orang dari 12 bekas republik Soviet termasuk Ukraina dan Georgia seperti dituliskan Reuters.

Ukraina dan negara-negara Barat sekutunya menolak tuduhan Nazisme di Ukraina dengan dalil Rusia berjuang untuk bertahan hidup melawan Barat. Mereka juga mengatakan pemimpin Kremlin melancarkan perang yang tidak beralasan dalam upaya untuk membangun kembali Uni Soviet.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan pada pekan lalu bahwa peringatan kemenangan tanggal 9 Mei ini berpotensi akan meluas menjadi perang yang lebih besar. Ia menyebut Putin mencoba membumikan narasi Nazi yang berada di negara-negara Barat.

"Kami telah melihat sejumlah pernyataan dari Putin baru-baru ini. Dia mengatakan 'ini menjadi perang, ini adalah perang proxy', padahal bukan," ujarnya

"Nazi ada di mana-mana. Mereka tidak hanya di Ukraina. NATO pun penuh dengan Nazi," tambahnya.

"Dan saya pikir apa yang akan dia coba dan lakukan sekarang adalah beralih dari 'operasi khusus' dan mengatakan ...' Kita sekarang berperang dengan Nazi dunia dan kami membutuhkannya untuk memobilisasi rakyat Rusia'."

Meski begitu, pernyataan ini dibantah keras oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Ia menyebut hal ini tak mungkin terjadi. Hal serupa juga ditegaskan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. Ia mengatakan tentaranya tidak akan mendasarkan tindakan sesuai dengan momentum tertentu.

Sementara itu, memasuki dua setengah bulan serangan Rusia ke Ukraina, belum ada tanda-tanda bahwa serangan akan diakhiri. Pasukan Moskow dilaporkan terus menggempur wilayah Timur negara itu seperti Luhansk dan Mariupol.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Biden Panggil NATO Eropa Timur, Perang Lawan Putin?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular