Tingkat Pengangguran Tinggi, Yakin Mau Adu Nasib di Kota?

News - Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia

07 May 2022 23:57

Suasana arus balik di terminal Kp Rambutan, Jakarta, Selasa (19/6). Pelaksana Harian Terminal Kampung Rambutan memprediksi arus balik yang terjadi di Terminal Kampung Rambutan terjadi dari tanggal 18 hingga 19 juni 2018. Menurut pantauan CNBC Indonesia hingga hari ini sudah mulai terjadi pergerakan pada arus balik. Pada arus balik akhir pekan ini sudah tercatat sebanyak 60.000 orang. Sedangkan jumlah bus yang masuk kurang lebih mencapai 6.000 kendaraan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat pengangguran di kota-kota besar cukup tinggi. Namun biasanya fenomena urbanisasi akan terjadi usai Lebaran. Dan kota-kota besar masih menjadi daya tarik untuk mengadu nasib.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran di Indonesia pada Agustus 2021 mencapai 9,1 juta orang atau setara dengan 6,49%. Kepulauan Riau menempati provinsi yang menyumbang angka pengangguran terbesar.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurut provinsi pada Agustus 2021 di Kepulauan Riau mencapai sebesar 9,91% atau turun dibandingkan dengan angka pengangguran pada Agustus 2020 yang mencapai 10,34%.

Baca:

Mudik? Ancaman Ini Menanti saat Arus Balik Terjadi

"TPT tertinggi tercatat di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 9,91%. Sementara TPT terendah terdapat di Provinsi Gorontalo sebesar 3,01%," jelas Margo.

Selain Kepulauan Riau, provinsi lainnya yang juga menyimbang angka pengangguran tertinggi pada Agustus 2021 yakni Jawa Barat (9,82%), Banten (8,98%), DKI Jakarta (8,5%), Sulawesi Utara (7,06%), dan Maluku (6,93%).

Adapun angka pengangguran pada Agustus 2021 yang mencapai 9,1 juta orang, turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 9,77 juta orang.

Secara persentase, TPT Indonesia pada Agustus 2021 sebesar 6,49% turun dibandingkan dengan TPT Agustus 2020 yang mencapai 7,07%.

Kendati demikian, dibandingkan dengan angka pengangguran 2018 dan 2019, angka pengangguran pada Agustus 2021 mengalami kenaikan. Pada 2018 angka pengangguran mencapai 7,07 juta dan pada 2019 mencapai 7,1 juta.

Sementara, melonjaknya urbanisasi usai Lebaran bisa saja memberi dampak negatif jika belum ada kepastian kerja. Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI), Timboel Siregar mengatakan jumlah pengangguran terbuka di kota akan semakin besar lagi.

Baca:

Target Ambisius Jokowi: Kemiskinan 7,5%, Pengangguran 5,3%

"Ketika terjadi urbanisasi di sini, maka daya angkatan kerja, tingkat pengangguran terbuka di kota akan semakin meningkat. Kalau selama ini tingkat pengangguran terbuka kota dengan desa lebih tinggi di kota, sekarang akan lebih besar lagi," kata Timboel dikutip dari detikcom, Sabtu (7/5/2022).