Waspada Harga Naik! Inflasi Bakal Tertinggi dalam 5 Tahun

Maesaroh, CNBC Indonesia
06 May 2022 12:30
Pengunjung melihat minyak goreng yang dijual di Hypermart, Pejaten Village
Foto: Pengunjung melihat minyak goreng yang dijual di Hypermart, Pejaten Village, Senin (2/4/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Di bulan April, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan tajam mulai dari daging sapi, minyak goreng, cabai merah, dan gula pasir. Harga komoditas bahan pangan melonjak karena meningkatnya permintaan selama Ramadhan.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga minyak goreng kemasan bermerk 1  pada bulan April naik 5,3% dari Rp 25.700 per kg menjadi Rp 27.050 per kg.

Harga minyak goreng sudah merangkak naik sejak Desember 2021 karena melonjaknya harga crude palm oil (CPO) di pasar internasional serta kelangkaan pasokan. Pasokan minyak goreng yang langka membuat pemerintah melepas harga minyak goreng sesuai mekanisme pasar sejak pertengahan Maret 2022. Keputusan tersebut membuat pasokan minyak goreng kembali melimah tetapi dengan harga di atas Rp 20.000 per liter.


"Walaupan pada Maret 2022, rata-rata harga minyak goreng mengalami penurunan, namun pada awal April 2022 harga minyak goreng Kembali melejit
naik bahkan menjadi lebih tinggi dari kondisi rata-rata pada Januari 2022," tutur kepala BPS Margo Yuwono, pada pertengahan April lalu.

Berdasarkan pantauan BPS, sejumlah komoditas pangan juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan karena naiknya permintaan dan dampak perang Rusia-Ukraina.

Selain minyak goreng, komoditas lain adalah roti tawar, mie kering instan, daging ayam ras, mie kering, mie basah, daging sapi, dan havermout. Sebagai catatan, Ukraina merupakan salah satu pemasok utama gandum untuk Indonesia sehingga perang membuat pasokan terganggu.


Harga daging sapi melonjak 4,2% di bulan April dari Rp 134.600 per kg menjadi Rp 140.200 per kg. Di Jakarta, harga daging sapi sapi paha belakang bahkan melonjak hingga menyentuh Rp 180.000 per kg sementara daging sapi semur menyentuh Rp 165.000 per kg.


Selain harga bahan pangan, harga sandang dan bahan bangunan juga merangkak naik karena kenaikan PPN sebesar 1%. Pemerintah memang memastikan bahan pangan dasar yang dijual di pasar tidak akan dikenakan PPN seperti beras, jagung, garam konsumsi, telur, hingga susu. Barang kebutuhan pokok, jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa pelayanan sosial dan beberapa jenis jasa lainnya juga diberikan fasilitas pembebasan PPN.

Sementara itu, barang yang dekat dengan masyarakat dan dipastikan naik dan dikenakan PPN 11% di antaranya adalah baju atau pakaian, sabun, tas, sepatu, pulsa, rumah, motor dan barang lainnya yang dikenakan PPN.

"Pasti naik semua, kalau ada satu barang naik, ujung-ujungnya semua naik. Second round effectnya akan ada," tutur Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah, kepada CNBC Indonesia.

Piter mengatakan produk makanan olahan seperti biskuit dan minuman kemasan bisa naik harganya karena pengenaan PPN. Padahal, produk tersebut secara tradisi akan meningkat permintaanya saat Ramadhan.

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular