
10 Negara Uni Eropa Diduga Beli Gas Rusia Pakai Rubel

Jakarta, CNBC Indonesia - Pejabat Hungaria, Gergely Gulyas mengungkapkan bahwa terdapat 10 negara Uni Eropa (UE) yang membeli gas Rusia menggunakan rubel. Hal ini nampak kontradiktif lantaran sebelumnya banyak pemimpin Eropa secara terbuka menyatakan tidak akan mengikuti keinginan Moskow tersebut.
Gulyas mengatakan bahwa para pemimpin negara-negara Eropa tersebut tidak mengakui hal ini agar tetap dilihat sebagai 'orang Eropa yang baik'.
"Ada sembilan negara lain yang menggunakan skema pembayaran yang sama, tetapi karena hari ini gagasan menjadi 'orang Eropa yang baik' juga berarti bahwa para pemimpin negara-negara itu tidak jujur ketika berbicara baik di arena internasional atau kepada rakyatnya sendiri, sembilan negara lainnya tidak akan mengatakan bahwa mereka melakukan hal yang sama," kata Gulyas dikutip dari RT.com, Jumat (6/5/2022).
Dia menambahkan, tidak ada keraguan dalam pikiran siapapun bahwa negara-negara yang mengimpor bahan mentah dari Rusia menggunakan metode yang persis sama untuk membayar gas Rusia. Meskipun begitu, masih belum jelas negara UE mana saja yang dimaksud Guylas.
Hal ini pun dilakukan 10 negara tersebut karena dinilai takut jika pasokan gas mereka akan dihentikan oleh Gazprom, raksasa gas Rusia, sama seperti yang terjadi oleh Polandia dan Bulgaria setelah mereka menolak untuk membayar gas dalam rubel.
Adapun diketahui 10 negara anggota blok tersebut telah membuat akun Gazprombank demi kelancaran pasokan gas, di mana empat di antaranya sudah membayar dalam rubel untuk gas Rusia menggunakan mekanisme ini.
Hongaria sendiri telah membuka rekening euro dengan Gazprombank Rusia, yang kemudian mengubah pembayaran menjadi rubel sebelum mentransfernya ke pemasok di Rusia.
Sistem ini memungkinkan pembeli Eropa untuk memenuhi permintaan Putin, yang dibuat pada akhir Maret, bahwa negara-negara "tidak bersahabat" harus beralih ke mata uang nasional Rusia untuk membeli gas alamnya.
(Eqqi Syahputra/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Panas! Rusia Siap 'Perang' dengan AS & Eropa, Kenapa?