California Hadapi Kekeringan Ekstrem, Warga Diminta Hemat Air

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 06/05/2022 06:40 WIB
Foto: REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - California, Amerika Serikat, mengalami bencana kekeringan esktrem yang sangat langka akibat krisis iklim. Dampaknya, salah satu agen distribusi air terbesar di Amerika Serikat memperingatkan enam juta penduduk California untuk mengurangi penggunaan air mereka musim panas ini, jika tidak mereka berisiko kekurangan air.

Kebijakan pembatasan air belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Distrik Air Metropolitan California Selatan, yang melayani 20 juta orang dan telah beroperasi selama hampir satu abad.

Adel Hagekhalil, manajer umum distrik tersebut, telah meminta warga untuk membatasi penyiraman di luar ruangan hanya satu kali dalam seminggu agar distrik mereka memiliki cukup air untuk minum, memasak, dan menyiram toilet dalam beberapa bulan ke depan.


"Ini nyata; ini serius dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Hagekhalil, dikutip Al Jazeera, Jumat (6/5/2022). "Kami perlu melakukannya, jika tidak, kami tidak memiliki cukup air untuk penggunaan di dalam rumah, yang merupakan kebutuhan dasar kesehatan dan keselamatan yang kami butuhkan setiap hari."

"Ini adalah pertama kalinya kami mengatakan seperti ini, kami tidak memiliki cukup air [dari Sierra Nevadas di California utara] untuk kami gunakan sampai akhir tahun ini, kecuali kami mengurangi penggunaan air sebesar 35 persen."

Sebagian besar air yang dinikmati penduduk California selatan berasal dari salju di Sierra Nevadas dan Pegunungan Rocky. Salju yang mencair lalu mengalir ke hilir ke sungai, kemudian dialihkan melalui waduk, bendungan, saluran air, dan pipa.

Namun selama dua dekade terakhir, krisis iklim telah mendatangkan kekeringan berkepanjangan dengan skala yang tidak pernah terjadi dalam 1.200 tahun. Kondisi ini berarti hujan salju turun semakin sedikit, pencairan salju yang lebih awal, dan kekurangan air di musim panas.

California memiliki waduk yang sangat besar, namun kini waduk tersebut juga mulai mengering.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tanda Kiamat Makin Dekat - Tambang Ilegal Merajalela di RI