Terungkap Fakta Mengerikan Serangan Rusia ke Mariupol Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
29 April 2022 10:05
Petugas medis militer Ukraina memindahkan seorang prajurit Ukraina yang terluka ke sebuah rumah sakit di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Sabtu (23/4/2022). (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Foto: Petugas medis militer Ukraina memindahkan seorang prajurit Ukraina yang terluka ke sebuah rumah sakit di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Sabtu (23/4/2022). (AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Jakarta, CNBC Indonesia - Metinvest Holding yang merupakan pemilik dari pabrik baja Azovstal di Mariupol Ukraina mulai buka suara terkait kondisi kota itu. Perusahaan itu menyebut ada bencana kemanusaian yang dilakukan Rusia di wilayah itu.

Dalam sebuah pernyataan, CEO Metinvest Holding Yuriy Ryzhenkov mengatakan Rusia sama sekali tidak mengizinkan koridor makanan dan minuman untuk masuk ke Mariupol. Bahkan, Moskow menaruh beberapa ranjau untuk menghadang akses masuk dan keluar.

"Kota ini benar-benar dikepung selama hampir dua bulan sekarang. Dan Rusia, mereka tidak mengizinkan kami membawa makanan ke kota atau air ke kota," ujarnya seperti dikutip CNN International, Jumat (29/4/2022).

Pabrik baja Azovstal sendiri saat ini sedang menjadi tempat pengungsian warga dan pasukan Ukraina yang terkepung dalam peperangan di Mariupol. Mereka diketahui mengungsi di sebuah bunker anti-serangan nuklir di pabrik itu.

"Rusia tidak mengizinkan kami membawa warga sipil keluar kota secara terpusat. Mereka membuat orang-orang pindah dengan mobil mereka sendiri atau bahkan berjalan kaki melewati ladang ranjau. Ini adalah bencana kemanusiaan di sana."

Azovstal sendiri merupakan pabrik baja yang memiliki catatan sejarah panjang. Azovstal adalah pemain utama di panggung global dengan memproduksi 4 juta ton baja setiap tahun dan mengekspor mayoritas ke seluruh dunia.

Beberapa baja buatannya banyak digunakan di bangunan terkenal dunia seperti pencakar langit Shard di London, Hudson Yards di New York, hingga Jembatan San Giorgio di Genoa.

Meski memiliki sejarah itu, Ryzhenkov mengatakan pasukan Rusia saat ini menginginkan agar pabrik baja itu bukan karena kapasitas pabrik. Ini melainkan karena penguasaan Azovstal dapat menjadi ikon kemenangan Moskow di Mariupol.

"Saya tidak berpikir itu adalah pabrik yang dia inginkan. Saya pikir ini tentang simbolisme bahwa mereka ingin menaklukkan Mariupol. Mereka tidak pernah mengira Mariupol akan melawan," tandasnya.


(tps/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden Mau Gagalkan Serangan Rusia Ke Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular