Terungkap! Bukan Teroris, Kecelakaan EgyptAir 2016 Karena Ini

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
28 April 2022 20:47
A South Korean Air force's KT-1 aircraft takes off in Yecheon, South Korea on Oct. 4, 2015.  Two KT-1 trainer aircrafts of South Korean air force, crashed into a mountain in the southeastern city of Sacheon after colliding, emergency officials said.(Yonhap via AP)
Foto: AP/142641+0900

Jakarta, CNBC Indonesia - Kecelakaan EgyptAir MS804 ternyata bukan karena teroris seperti perkiraan awal. Namun berdasarkan penyelidikan, kejadian tersebut akibat seorang pilot yang merokok.

Sebagai informasi, pesawat Paris ke Kairo menghilang di Laut Mediterania antara Kreta dan pantai utara Mesir tanggal 19 Mei 2016. Dalam kecelakaan tersebut membawa 66 penumpang dan awak dan reruntuhan baru ditemukan satu bulan.

Pada awalnya penyelidik mengatakan menemukan adanya jejak bahan peledak pada sisa-sisa korban penerbangan. Selain itu jaksa agung Kairo memerintahkan penyelidikan keamanan negara namun tidak pernah dipublikasikan hasil temuannya.

Saat kecelakaan, otoritas setempat sedang dalam keadaan siaga penuh menyusul serangan teroris di gedung konser Bataclan di Paris dan Brussel.

Akhirnya dari sebuah dokumen investigasi rahasia setebal 134 halaman mengaitkan kecelakaan dengan rokok. Laporan 134 halaman itu disusun oleh para ahli Perancis dan dikirim ke Pengadilan Tinggi Paris, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (28/4/2022).

Dari hasil tersebut, masker oksigen kopilot dalam keadaan mode 'emergency' bukan 'normal' oleh seorang insinyur pemeliharaan.

Laporan tersebut menyebutkan rokok menyebabkan oksigen terbakar dan memicu percikan api penyebab kebakaran. Sebelum menghilang, sistem deteksi pesawat terdapat peringatan asap pada bagian depan pesawat.

Sistem ACARS mengirimkan pesan singkat antara pesawat dan stasiun di darat. Dalam kejadian tersebut sistem tersebut mengirimkan tujuh peringatan dalam dua detik, termasuk terkait sistem komputer untuk mekanisme manuver yang tidak berfungsi.

Saat itu dilaporkan pilot Mohammed Saied Ali Shokair atau co-pilot Mohammed Ahmed Mamdouh Assem tidak meminta bantuan.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Arab Saudi Eksekusi Mati 81 Orang dalam Sehari, Salah Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular