
Jelang Lebaran Gunung-Gunung Api RI Makin Aktif, Waspada!

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang lebaran, sejumlah gunung api di berbagai wilayah Indonesia berstatus level 3 atau siaga. Masyarakat diminta untuk membatasi aktivitas dalam radius tertentu.
Adapun gunung-gunung yang berstatus siaga antara lain Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, hingga Gunung Anak Krakatau di Pulau Lampung.
Laporan aktivitas gunung api di sejumlah wilayah Indonesia ini dilaporkan secara berkala melalui laman Magma Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), per hari ini, Kamis (28/4/2022).
Berikut situasi terkini gunung api di Indonesia yang berstatus Siaga:
1. Gunung Sinabung
Berdasarkan pengamatan visual, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak.
Dari pengamatan kegempaan pada pukul 06.00 - 12.00 WIB, terjadi satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2 mm.
Masyarakat dan pengunjung diminta agar tidak melakukan aktivitas pada desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara dan barat.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
2. Gunung Merapi
Dari pengamatan visual, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-50 meter dari puncak.
Adapun berdasarkan pengamatan gempa sejak pukul 06.00 - 12.00 WIB, terjadi 28 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-24 mm dan lama gempa 21.6-220.4 detik.
Selain itu, juga terjadi 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-3 mm, dan lama gempa 8.4-11.9 detik, dan 11 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-6 mm, S-P 0.4-0.5 detik dan lama gempa 4.8-11.6 detik.
Gunung Merapi saat ini memiliki potensi berbahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Selain itu, masyarakat diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
3. Gunung Semeru
Pengamatan visual pada pukul 00.00 - 06.00 WIB, gunung api terlihat jelas. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah, angin lemah ke arah barat.
Berdasarkan pengamatan kegempaan, telah terjadi 20 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 12-22 mm, dan lama gempa 60-130 detik.
Kemudian, 1 kali gempa Guguran dengan amplitudo 6 mm dan lama gempa 55 detik, 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 45-65 detik, dan terakhir 5 kali Harmonik dengan amplitudo 4-16 mm, dan lama gempa 420-1200 detik.
Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat harap mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
4. Gunung Anak Krakatau
Berdasarkan pengamatan visual pada pukul 00.00 - 06.00 WIB, Gunung api tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah ke arah timur.
Dari pengamatan kegempaan, telah terjadi 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 12 mm, dan lama gempa 17 detik dan 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 2-10 mm, dominan 3 mm.
Diimbau masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati G. Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Usai Erupsi Semeru, Warga di Sekitar Merapi Diminta Siaga
