Jokowi Mulai 'Dag Dig Dug' Nih, Defisit APBN Kembali Normal

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 April 2022 11:20
Jokowi dalam acara musyawarah perencanaan pembangunan nasional 2022. (Tangkapan layar Bappenas RI)
Foto: Presiden Jokowi dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2022 di Istana Negara, Jakarta (Tangkapan layar youtube Bappenas RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar perencanaan keuangan negara mulai tahun ini dipertajam. Pasalnya mulai tahun depan, defisit akan kembali ke batas normal.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2022 di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

"Perencanaan harus mulai betul-betul rinci, harus detail, tepat, dilakukan penajaman belanja sehingga kualitas belanja semakin baik," kata Jokowi, Kamis (28/4/2022).

Selain itu, Jokowi juga meminta jajarannya mengoptimalkan penerimaan pajak. Menurutnya, penerimaan pajak bisa menjadi tiang penyangga pembiayaan negara jika terjadi dinamika yang tidak diinginkan.

Sebagai informasi, ini menjadi tahun terakhir Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memasuki tahun terakhir 'ngutang' tanpa batasan. Pada tahun depan, defisit APBN harus kembali ke level 3% terhadap PDB.

Hal itu tertuang dalam Undang-undang (UU) nomor 2 tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi COVID-19 dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.

"Tahun depan kita akan memulai lagi ketentuan sesuai regulasi defisit di bawah 3% dari PDB, karena itu perencanaan harus betul-betul rinci," jelasnya

Maka dari itu, Jokowi meminta jajarannya untuk mempertajam belanja, terutama belanja produktif. Jokowi menginginkan agar setiap rupiah yang dikeluarkan dari kas negara bisa tepat sasaran dan berdampak langsung pada masyarakat.

"Bagaimana untuk peningkatan SDM dan sumber daya manusia, percepatan kemiskinan ekstrem, penurunan angka stunting, peningkatan kualitas SDM melalui transformasi di bidang kesehatan, peningkatan akses dan kualitas pendidikan," jelasnya.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak! Ini Ramalan 'Mengerikan' Jokowi untuk RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular