
Lagi! Jokowi Ungkit Sense of Crisis Menteri & Kepala Daerah

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh menteri hingga kepala daerah memiliki sense of crisis atas kondisi tantangan perekonomian yang terjadi di tanah air. Hal ini sudah kesekian kali disampaikan Jokowi.
"Semua kita harus memiliki sense of crisis, jangan seperti biasanya. Jangan bussiness as usual. Hati-hati. Sense of crisis harus ada di kita semua, sehingga kita harus ada perencanaan yang baik, harus ada skenario yang pas, dalam menghadapi situasi yang tidak pasti ini," kata Jokowi, Kamis (28/4/2022).
Hal ini disampaikan Jokowi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2022, yang dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Serta turut hadir juga secara virtual pimpinan Daerah seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan lainnya.
Jokowi menyampaikan, pandemi covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Meski ada yang sudah deklarasikan endemi, namun beberapa negara masih berkutat agar bisa menurunkan kasus penyebaran covid-19.
Kemudian ada gangguan rantai pasok, ditambah perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan lonjakan inflasi di banyak negara.
"Saya memberikan gambaran seperti ini agar kita semua betul-betul waspada, betul-betul kalkulasi hitung secara detail sehingga langkah antisipasinya tepat, betul, bener. Dan kita harus betul-betul siap jika krisis ini berlanjut hingga tahun depan, hati-hati semuanya," paparnya.
Ekonomi Indonesia, kini memang dalam kondisi yang baik. Pemulihan ekonomi berlanjut, ditandai dengan terjaganya inflasi, neraca perdagangan yang surplus dan peningkatan investasi.
"Dan di tengah situasi yang penuh gejolak ini, kita patut bersyukur perkembangan ekonomi kita positif," pungkasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dunia Kacau! Jokowi Ingatkan Menteri: Waspadai Potensi Krisis