
WTO Beri Peringatan Baru Soal Ekonomi Global, Apa Tuh?

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memberikan peringatan terkait kondisi ekonomi global yang tak menentu. Sejumlah negara rentan terancam mengalami kemunduran ekonomi.
Melansir Reuters, Kamis (28/4/2022), Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala mengatakan fragmentasi ekonomi global dan mundurnya perdagangan global akan membuat negara-negara lebih rentan terhadap guncangan produksi yang timbul dari bencana alam dan wabah penyakit.
Dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Dewan Perdagangan Luar Negeri Nasional, dia menjelaskan bahwa para ekonom memperkirakan fragmentasi ekonomi global dapat mengurangi produk domestik bruto (PDB) global sebesar 5% dalam jangka panjang.
Menurutnya, kerugian itu akan diperparah dengan biaya transaksi yang lebih tinggi dan kesulitan neraca pembayaran.
Hal ini juga akan membuat sejumlah negara lebih sulit untuk mengatasi masalah perubahan iklim atau menstabilkan pasar pangan dan pupuk global yang telah sangat terganggu oleh perang di Ukraina.
Adapun, perubahan iklim rupanya dapat menghilangkan 4% dari output ekonomi tahunan global pada tahun 2050, menurut perkiraan sebuah studi baru dari 135 negara.
S&P Global menerbitkan laporan kemungkinan dampak kenaikan permukaan laut, dan gelombang panas, kekeringan, dan badai yang lebih teratur pada Selasa (26/4/2022). Perusahaan pemeringkat ini memberikan skor kredit kepada negara-negara berdasarkan kesehatan ekonomi mereka.
"Untuk tingkat yang berbeda, ini adalah masalah bagi dunia," kata analis kredit pemerintah S&P, Roberto Sifon-Arevalo.
"Satu hal yang benar-benar menonjol adalah kebutuhan akan dukungan internasional untuk banyak dari bagian dunia (yang lebih miskin) ini".
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hot News: Wakil RI Lawan WTO Hingga Rusia Perangi NATO