Foto Internasional

Good Bye Rusia, Ukraina Hancurkan Patung Persahabatan Soviet

Reuters, CNBC Indonesia
Kamis, 28/04/2022 06:00 WIB

Serangan Rusia ke Ukraina membuat pemerintah Kyiv menghancurkan semua hal berbau Uni Soviet di negara itu. Termasuk patung dan mengganti nama jalan.

1/7 Pekerja membongkar monumen Soviet untuk persahabatan Ukraina-Rusia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (REUTERS/GLEB GARANICH)

Pekerja membongkar monumen Uni Soviet untuk persahabatan Ukraina-Rusia, di tengah serangan yang masih dilancarkan Rusia ke tetangganya itu. (REUTERS/GLEB GARANICH)

2/7 Pekerja membongkar monumen Soviet untuk persahabatan Ukraina-Rusia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (REUTERS/GLEB GARANICH)

Pihak berwenang di ibu kota Uktaina, Kyiv, mulai menghancurkan monumen yang melambangkan hubungan bersejarah antara bekas Uni Soviet tersebut, Selasa (26/4/2022). (REUTERS/GLEB GARANICH)

3/7 Pekerja membongkar monumen Soviet untuk persahabatan Ukraina-Rusia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (REUTERS/GLEB GARANICH)

Patung itu didirikan pada tahun 1982 untuk memperingati ulang tahun ke-60 Uni Soviet. (REUTERS/GLEB GARANICH)

4/7 Pekerja membongkar monumen Soviet untuk persahabatan Ukraina-Rusia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (REUTERS/GLEB GARANICH)

Terlihat bagaimana kepala salah satu patung terlepas dari badannya. (REUTERS/GLEB GARANICH)

5/7 Pekerja membongkar monumen Soviet untuk persahabatan Ukraina-Rusia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (REUTERS/GLEB GARANICH)

Patung terkait Rusia cukup banyak di Ukraina. Setidaknya ada 60 patung lain akan dibongkar. (REUTERS/GLEB GARANICH)

6/7 Pekerja membongkar monumen Soviet untuk persahabatan Ukraina-Rusia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (REUTERS/GLEB GARANICH)

Tanda keberadaa Rusia lainnya, yakni nama jalan juga akan segera dirubah. (REUTERS/GLEB GARANICH)

7/7 Pekerja membongkar monumen Soviet untuk persahabatan Ukraina-Rusia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (REUTERS/GLEB GARANICH)

Ada sekitar 460 jalan dan obyek lainnya akan berganti nama. Kyiv ingin benar-benar bebas dari jejak Rusia dan akan mengusung semua identitas bangsanya sendiri. (REUTERS/GLEB GARANICH)