Luhut Juga Ajak Elon Musk Bangun Pabrik Mobil Listrik di RI

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 27/04/2022 11:55 WIB
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan dan Elon Musk di Austin (Tangkapan layar ig pandusjahrir)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan pemilik pabrikan mobil listrik ternama asal Amerika Serikat Tesla Inc, Elon Musk, 25 April 2022 di Austin, Texas, Amerika Serikat, dalam rangka bagian kunjungan kerjanya ke AS.

Dalam pertemuan ini, ternyata Luhut tidak hanya menawarkan pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik, tapi juga menawarkan Elon Musk untuk turut berinvestasi membangun pabrik mobil listrik di RI.

Hal tersebut diungkapkan oleh Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), Rosan Perkasa Roeslani yang turut mendampingi Luhut dalam pertemuan dengan CEO Tesla Elon Musk.


"Pak Luhut menawarkan untuk juga membangun pabrik mobil Tesla di Indonesia," kata Rosan kepada CNBC Indonesia, Rabu (27/4/2022).

Adapun pada pertengahan Mei mendatang, kata Rosan, Elon Musk akan mengirim tim Tesla untuk berkunjung ke Indonesia guna menindaklanjuti rencana investasi pada bahan baku kendaraan listrik.

Sementara pada pertemuan tersebut, keduanya dikabarkan tidak membahas lebih detail kembali mengenai rencana investasi Tesla pada proyek power bank raksasa atau energy storage system (ESS). Padahal, sebelumnya Tesla sangat menginginkan untuk berinvestasi pada proyek ini.

Melalui akun Instagram resminya Menko Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa pada 14 Mei 2022 saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat, Elon Musk berjanji untuk menemui langsung Presiden Jokowi. Bahkan, Presiden Jokowi dikabarkan akan meninjau langsung SpaceX yang juga milik Elon Musk ini.

"Nanti pada tanggal 14 Mei saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat, Elon berjanji akan mengubah schedule-nya demi menemui langsung Presiden Jokowi yang juga dijadwalkan akan mengunjungi SpaceX. Saya juga mengundang Elon untuk datang ke Indonesia dalam forum B-20, yaitu salah satu rangkaian dari perhelatan G-20 yang akan diselenggarakan di Bali pada bulan November nanti," ungkap caption Luhut di Instagram pribadinya, dikutip Rabu (27/4/2022).

Dari pertemuan yang hangat itu, Luhut berharap kalau pertemuan tersebut, bukanlah pertemuan terakhir. "Saya berharap ini bukanlah pertemuan kami yang terakhir dan ke depan akan ada pembahasan terkait perkembangan industri nikel di Indonesia yang berteknologi tinggi bisa membawa negara kita masuk kepada rantai pasok global industri kendaraan listrik," harap Luhut.

Seperti diketahui, hubungan RI dan rencana investasi Elon Musk seolah-olah "putus-nyambung". Sebelumnya, sudah beberapa kali diberitakan bahwa Luhut telah melakukan pertemuan dengan Bos Tesla membahas program hilirisasi nikel mulai dari pengembangan industri baterai hingga adaptasi secara luas pada kendaraan listrik.

Bulan lalu, Luhut menyebut bahwa ia menerima telepon dari Austin, Texas - kediaman Elon - dan mengungkapkan bahwa orang terkaya dunia tersebut mau membuat kesepakatan yang sempat batal dua tahun lalu.

Meskipun kecewa dengan sikap pihak Tesla dua tahun lalu, Luhut mempersilakan Tesla untuk berinvestasi dalam produksi baterai lithium di tanah air. Namun ia mempertegas bahwa "kali ini berbeda, [posisi] kita harus sama," lalu menambahkan bahwa Indonesia bukanlah "banana republic."

Membuktikan bahwa kondisi telah berbeda dari sebelumnya, Luhut mengatakan kalau Indonesia sudah ada kesepakatan dengan perusahaan China CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited) dan perusahaan Korea Selatan LG.

"Dua-dua ini sekarang menguasai hampir 55% baterai lithium dunia. Dan Indonesia tahun 2024 akan produksi lithium baterai, 2025-2026 kita mungkin kalau tidak nomor satu, nomor dua, produksi baterai lithium," ujar Luhut dalam acara Penyerahan Rekor MURI di Nusa Bali tanggal 24 Maret lalu.

Dalam kesempatan itu ia juga menyebut bahwa ia tidak mau pihak Elon Musk mendikte kontrak, melainkan semuanya harus datang dari pihak Indonesia dan mengaku hal itu "yang [pihak Luhut] lakukan kepada Tiongkok."

Luhut sempat menyebut bahwa Tesla memiliki enam sektor usaha yang berpotensi digarap di Tanah Air. Keenam sektor itu adalah mobil listrik, Starlink (satelit akses internet), launching pad (tempat peluncuran satelit), hypersonic flight (pesawat hipersonik), baterai lithium-ion, dan penstabil energi.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Produksi Baterai EV Digenjot, RI Siap Ekspor Ke Jepang - AS