3 Jenis Minyak Goreng Sawit Ini Dilarang Ekspor, Apa Saja?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akhirnya mengumumkan secara lebih detail kebijakan larangan ekspor bahan baku minyak goreng yang sebelumnya sempat membuat heboh dan mendapatkan perhatian dunia.

Pada akhir pekan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan larangan ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng yang rencananya akan diberlakukan per 28 April 2022.

Pengumuman Jokowi terbilang singkat dan memicu pertanyaan, terutama soal penggunaan diksi 'melarang ekspor bahan baku minyak goreng'. Tak sedikit yang menilai, maksud dari bahan baku itu adalah produk hulu sawit yakni CPO.

Hal tersebut lantas menuai reaksi dunia dan pasar, lantaran Indonesia adalah produsen CPO terbesar dunia dengan cakupan hingga 59% produksi dunia. Harga CPO sempat naik, saham perusahaan sawit pun berguguran.

Negara pengimpor CPO seperti India, Bangladesh, dan Pakistan pun dibuat ketar ketir karena kebijakan tersebut. Media di negara-negara tersebut pun ramai-ramai menyoroti kebijakan yang dikeluarkan Jokowi.

Untuk meredam kehebohan yang ditimbulkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun akhirnya menggelar konferensi pers semalam, Selasa (26/4/2022). Airlangga menyebut ekspor CPO tidak dilarang.

"Jadi sekali lagi ditegaskan yang dilarang RBD Palm Olein," kata Airlangga.

Airlangga mengemukakan, setidaknya ada tiga kode HS minyak goreng yang tidak boleh diekspor. "Ujungnya 36. 37, dan 39," jelasnya.

Airlangga menegaskan bahwa larangan ekspor akan berlaku bagi seluruh produsen yang menghasilkan produk RBD Palm Olein. Adapun ketentuan lebih lengkapnya akan diatur dalam Permendag yang terbit pada hari ini.

Baca: Breaking! Ekspor CPO Tak Dilarang

(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sabar ya, Bu... Ini yang Bikin Harga Minyak Goreng Mahal