Internasional

Singgung CIA, Putin Sebut Ada Upaya Pembunuhan Jurnalis Rusia

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
Senin, 25/04/2022 21:55 WIB
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan uji peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, melalui tautan video di Moskow, Rusia, Rabu (20/4/2022). (Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Berlarutnya perang antara Rusia dan Ukraina telah dipenuhi tudingan dari kedua kubu. Terbaru, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan agen mata-mata utamanya telah menggagalkan apa yang dia sebut sebagai plot Barat untuk membunuh seorang jurnalis terkemuka Rusia.

"Pagi ini, Dinas Keamanan Federal menghentikan kegiatan kelompok teroris yang berencana menyerang dan membunuh seorang jurnalis TV Rusia yang terkenal," kata Putin kepada jaksa, seperti diberitakan Reuters, Senin (25/4/2022).


"Mereka telah pindah ke teror untuk mempersiapkan pembunuhan para jurnalis kami," kata Putin.

Dia tidak segera memberikan bukti untuk mendukung klaimnya tersebut. Reuters juga tidak dapat segera memverifikasi klaim tersebut.

Adapun, kantor berita Interfax mengatakan bahwa anggota kelompok nasionalis telah ditahan oleh pihak berwenang Rusia. Kata Interfax. kelompok itu, yang bertindak atas perintah mata-mata Ukraina, sedang merencanakan untuk membunuh jurnalis Rusia Vladimir Solovyev.

Putin mengatakan Barat sedang mencoba untuk menghancurkan Rusia dari dalam, tetapi upaya seperti itu akan gagal. Dia mengatakan Badan Intelijen Pusat (CIA) AS mengarahkan upaya untuk melemahkan Rusia dan menasihati pemerintah Ukraina.

Putin juga mengatakan organisasi media asing dan media sosial telah digunakan oleh Barat untuk melakukan provokasi terhadap angkatan bersenjata Rusia. Tindakan seperti itu, kata dia, harus dihentikan.

Pihak Rusia tampaknya sudah sangat 'gerah' dengan keterlibatan AS di perangnya tersebut. Negeri Beruang Merah pun memperingatkan Negeri Paman Sam untuk tidak mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.

"Kami menekankan situasi ini tidak dapat diterima ketika Amerika Serikat mengirimkan senjata ke Ukraina, dan kami menuntut diakhirinya praktik ini," kata Duta Besar Moskow untuk Washington Anatoly Antonov dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rossiya 24, dikutip Reuters.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: LA Bak Medan Perang - Putin Beri Syarat Damai