LG Mulai Bangun Pabrik Baterai EV di RI Mei, CATL-VW Nyusul!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
25 April 2022 21:12
Ilustrasi baterai pada mobil listrik yang dikemas dalam komponen yang aman. electrec.co
Foto: Ilustrasi baterai pada mobil listrik yang dikemas dalam komponen yang aman. electrec.co

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pembangunan pabrik komponen baterai mobil listrik oleh investor asal Korea Selatan akan dimulai pada bulan Mei mendatang.

Nantinya, pabrik komponen baterai mobil listrik ini akan dibangun di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah.

"Mungkin rencananya di Mei ini atau Juni. Kita akan melakukan groundbreaking (pabrik) prekursor katoda di Batang dengan LG," kata Bahlil di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (25/4/2022).

"Jadi CATL dan LG sekarang bukan lagi MoU, sudah tahap JV (joint venture)," ujarnya.

Dia mengatakan, total investasi yang digelontorkan untuk pembangunan pabrik komponen baterai kendaraan listrik ini mencapai Rp 142 triliun. Bahlil menyebut, nilai investasi ini lebih besar daripada investasi Freeport di Indonesia pada zamannya.

Bahlil berharap, jika ekosistem baterai mobil listrik sudah terbangun, maka Indonesia bisa menjadi salah satu negara industri baterai mobil listrik terbesar di dunia.

Nantinya, pabrik prekursor katoda akan dibangun di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah. Begitu juga dengan pabrik sel baterai dan battery pack juga direncanakan akan di bangun di Kawasan Industri Batang. Sementara untuk smelter nikelnya, menurutnya akan dibangun di Maluku Utara.

Bahlil mengatakan, untuk pembangunan pabrik terintegrasi ekosistem baterai mobil listrik dengan mitra asal China, CATL, ditargetkan juga akan dimulai pada tahun ini.

"Smelternya nanti di Maluku Utara karena tambang di sana. Sementara untuk prekursor katodanya masih dicari tempatnya, apakah di Kalimantan Timur atau Jakarta," kata Bahlil.

BASF dan VW

Selain itu, Bahlil menyebut investasi dari perusahaan asal jerman BASF dan Volkswagen juga dipastikan masuk berinvestasi ke Indonesia pada tahun ini. Hal ini merupakan kelanjutan pertemuannya dengan pimpinan perusahaan BASF dan Volkswagen beberapa waktu lalu.

"Kalau BASF sudah, BOD sudah datang tindak lanjut, kemungkinan di akhir tahun ini Q3-Q4," kata Bahlil.

Menurutnya, kemungkinan perusahaan asal Jerman itu akan masuk pada proyek pemurnian nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang produknya merupakan komponen bahan baku baterai kendaraan listrik, dan kemungkinan akan dilanjutkan dengan pembangunan prekursor katoda.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Yeay! Sebentar Lagi RI Bakal Punya Pabrik Baterai EV Pertama

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular