Konsumsi BBM Bakal 'Meledak', Kuota Pertalite Ditambah?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 25/04/2022 11:40 WIB
Foto: Pengendara motor mengatre untuk mengisi bahan bakar Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (17/9/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) meramal bahwa konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nasional bakal mengalami kenaikan sebesar 29% pada H-2 Lebaran 2022 dibanding penyaluran hari normal. Namun demikian, kuota BBM di musim mudik lebaran tahun ini dipastikan akan mencukupi.

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati mengatakan bahwa stok BBM untuk kebutuhan masyarakat di musim Idulfitri 2022 dipastikan dalam kondisi aman. Sehingga lembaga hilir ini tidak akan menambah kuota BBM di musim mudik lebaran.

"Kalau tambahan kuota tidak ada karena kita sudah perhitungkan cukup, tambahan kuota gak ada. Tapi kita akan mengatur agar setiap hari stoknya sesuai kebutuhan," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (25/4/2022).


Adapun stok BBM jenis Pertalite (RON 90) dipastikan mencukupi untuk kebutuhan 17 hari ke depan, sedangkan untuk Pertamax (RON 92) BPH Migas mencatat kebutuhannya dapat mencapai 32 hari ke depan. Kemudian, Pertamax Turbo 59 hari, Solar 19 hari, Pertamina Dex cukup untuk 74 hari, Avtur 42 hari, dan minyak tanah 37 hari.

Selain itu, BPH Migas juga mengatakan bahwa H+5 akan terdapat lonjakan konsumsi BBM sebesar 35%. Sehingga pada hari momen tersebut akan menjadi fokus BPH Migas.

"Di hari-hari itu lah harusnya kita waspadai. Hari raya juga karena orang pada saat pulang kampung akan berjalan bersama keluarga," ujarnya.

Erika memproyeksikan lonjakan kenaikan konsumsi BBM akan terjadi di jalur utama mudik antara pulau Jawa hingga Sumatera. Selain wilayah tersebut, daerah wisata yang akan disinggahi para pemudik dipastikan juga akan mengalami lonjakan konsumsi BBM.

"Kami siap siap dengan membentuk posko, kami punya posko untuk pemantauan penyaluran distribusi BBM ini yang bertugas mulai 25 sampai 11 Mei nanti. Akan kami monitor setiap hari," kata Erika.

Nah, untuk mengantisipasi dan menghadapi ledakan konsumsi itu, BPH Migas dan Kementerian ESDM, kata Erika, telah melakukan pemantauan berkenaan dengan stok BBM. Erika bilang, meskipun mengalami lonjakan, stok BBM dipastikan aman dan cukup, adapun secara umum kuota BBM nasional masih mencukupi hingga 21 hari.

"Untuk stok kami monitor tiap hari. Stok aman. Sudah mencukupi, sudah kita hitung untuk distribusi sudah disiapkan dengan berbagai sarana tambahan kemudian teknis siap sedia untuk mengisi seandainya dibutuhkan," ungkap Erika.

BPH Migas mencatat, terdapat sebanyak 300 motoris yang kelak akan membantu masyarakat yang terkena macet. "Langsung call saja, Insya Allah aman," tandas Erika.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BPH Migas Soal Pasokan Gas Bumi Anjlok - Kilang Minyak Baru