
Penampakan Rudal Balistik Terbaru Rusia, Bisa Membelah Benua?
Rusia berencana mengerahkan rudal balistik antarbenua, Sarmat, mulai musim gugur tahun ini.

Sebuah rudal balistik antarbenua Sarmat sedang diuji coba oleh militer Rusia di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, Rusia, Rabu (20/4/2022). Rudal Sarmat ini, diklaim mampu melakukan serangan nuklir terhadap Amerika Serikat (AS). (Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS)

Rusia berencana mengerahkan rudal balistik antarbenua, Sarmat, mulai musim gugur tahun ini. Rencana pengerahan rudal berkemampuan nuklir itu diungkapkan oleh Kepala Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, Dmitry Rogozin. (Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS)

Rudal Sarmat disebut mampu membawa muatan 10 atau lebih hulu ledak nuklir dan decoy, dan mampu menyerang target yang jaraknya ribuan kilometer di wilayah AS atau Eropa. (Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS)

Uji coba rudal Sarmat ini dilakukan usai penundaan bertahun-tahun akibat pendanaan dan masalah teknis, menandai unjuk kekuatan Rusia di tengah perang yang berlangsung di Ukraina yang memicu ketegangan dengan AS dan sekutunya. (Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS)

Rogozin dalam pernyataan terbaru menyebut rudal Sarmat akan dikerahkan dengan sebuah unit militer di wilayah Krasnoyarsk, Siberia, yang berjarak 3.000 kilometer sebelah timur ibu kota Moskow. (Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS)

Peluncuran rudal yang disebut sebagai 'senjata super' itu, menurut Rogozin, menjadi peristiwa bersejarah yang akan menjamin keamanan anak dan cucu di Rusia untuk 30-40 tahun ke depan. (Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS)

Kekhawatiran Barat akan risiko perang nuklir semakin meningkat sejak Presiden Vladimir Putin meluncurkan serangan militer ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Putin pada saat itu juga memperingatkan bahwa setiap upaya menghalangi Rusia 'akan memicu konsekuensi yang belum pernah Anda hadapi dalam sejarah Anda'. (Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)