Gas Melimpah, Produksi LNG RI Capai 42 Kargo di Q1-2022
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan produksi Liquified Natural Gas (LNG) hingga kuartal I-2022 telah mencapai 42 kargo. Produksi tersebut berasal dari Kilang Tangguh sebanyak 21.6 kargo dan sisanya berasal dari Kilang Bontang yakni 20,4 kargo.
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief Setiawan Handoko mengatakan bahwa dari total produksi sebanyak 42 kargo tersebut sebagian untuk kebutuhan domestik dan ekspor. Adapun untuk kebutuhan domestik yakni mencapai 27,4 kargo dan ekspor 14,6 kargo.
"Kalau dilihat dari tujuan LNG nya sendiri, dari 42 kargo untuk kepentingan domestik 27,4 kargo, ekspor 14,6 kargo. Masih besar domestik daripada ekspor," kata dia dalam Konferensi Pers - Kinerja Hulu Migas Kuartal I Tahun 2022, Jumat (22/4/2022).
Sementara hingga akhir tahun 2022, Arief memproyeksikan total produksi LNG yang akan dihasilkan dari Kilang Bontang dan Kilang Tanggung mencapai 200 kargo.
Sementara untuk penjualan di pasar spot untuk tahun ini hanya ada 1 kargo saja yang dijual ke Sub Holding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga di bulan Maret lalu.
"Kemudian mereka jual kembali, hanya satu kargo. Ke depan apakah ada excess produksi, yang jelas kalau dari Tangguh kita gak mungkin ada. Satu spot kargo dari kami," katanya.
Di awal tahun lalu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa tak hanya kekurangan suplai batu bara, pembangkit listrik milik PT PLN (Persero) juga membutuhkan pasokan LNG untuk menyalakan pembangkit listrik miliknya.
Menanggapi hal itu, SKK Migas pun berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan LNG untuk pembangkit PLN. Arief sebelumnya menyampaikan bahwa Hulu Migas telah menyiapkan 58 kargo dari kilang LNG Bontang dan Tangguh untuk PLN.
"Saat ini seluruh pihak terkait sedang memastikan ketersediaan energi untuk kelistrikan, khususnya di kuartal I tahun 2022," kata dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/1/2022).
(pgr/pgr)