Internasional

Siap Lawan China, Taiwan Diam-diam Kembangkan Drone Mematikan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 April 2022 16:55
Veterans take part in a flag raising ceremony at a former military post on Kinmen, Taiwan, October 15, 2021. Sitting on the front line between Taiwan and China, Kinmen is the last place where the two engaged in major fighting, in 1958 at the height of the Cold War, and where memories of war are burned into minds decades later.  REUTERS/Ann Wang    SEARCH
Foto: REUTERS/ANN WANG

Jakarta, CNBC Indonesia - Taiwan dilaporkan sedang mengembangkan rudal dan juga pesawat tak berawak atau drone canggih yang dapat melumpuhkan pangkalan militer musuh. Hal ini dilakukan ketika eskalasi pulau itu dengan China memanas.

Dalam sebuah laporan kepada parlemen minggu ini, yang salinannya ditinjau oleh Reuters, Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan milik militer menawarkan rincian lebih lanjut tentang apa yang bisa dilakukan rudal dan drone yang sedang dikembangkannya dalam perang.

Rudal serangan darat Hsiung Sheng, yang menurut para ahli dapat memiliki jangkauan hingga 1.000 km dihadirkan dalam dua varian. Satu dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi untuk menghantam bunker dan pusat komando yang diperkeras dan lainnya dengan amunisi menyebar dengan target merebut pangkalan udara musuh.

Chieh Chung, seorang peneliti di Yayasan Kebijakan Nasional yang berbasis di Taipei, mengatakan Hsiung Sheng dapat mencapai sebagian besar pangkalan di bawah Komando Teater Timur China. Salah satu pangkalan itu, menurutnya, berada di sekitar pusat ekonomi China, Shanghai.

"Ini bisa sangat meningkatkan kapasitas tentara nasional untuk menunda atau melumpuhkan laju invasi pasukan Komunis ke Taiwan, sehingga sulit bagi mereka untuk mencapai perang yang cepat," katanya.

Sementara itu, terkait drone serang, belum banyak informasi yang dijabarkan. Kementerian Pertahanan Taipei hanya menyebut bahwa pihaknya akan memproduksi 48 unit drone secara domestik.

Adapun, tahun lalu Taiwan menyetujui US$ 8,2 miliar dalam pengeluaran militer tambahan selama 5 tahun ke depan. Wilayah yang mendiami Pulau Formosa itu mengatakan ketegangan dengan China meningkat setelah Beijing tertangkap beberapa kali mengirimkan jet tempurnya masuk zona pertahanan Taiwan.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen juga telah menjadikan modernisasi militer sebagai prioritas utama. Ia mendorong proyek-proyek pertahanan termasuk kapal perang siluman kelas baru dan kapal selam buatan sendiri.

Di tahun 2022 saja, Taipei sepakat untuk membelanjakan 64% anggaran pertahanannya untuk senjata anti-kapal seperti sistem rudal darat dan kapal 'performa tinggi'.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Taiwan Tembak Rudal, Laut China Selatan Memanas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular