Internasional

Rusia Butuh Waktu Lama Kuasai Ukraina, Ini Penyebabnya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
22 April 2022 14:50
Rudal Rusia menghancurkan depot bahan bakar di dekat kota pelabuhan Odesa, Ukraina. (REUTERS/NACHO DOCE)
Foto: Rudal Rusia menghancurkan depot bahan bakar di dekat kota pelabuhan Odesa, Ukraina. (REUTERS/NACHO DOCE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia membutuhkan waktu yang lama untuk menguasai Ukraina. Bahkan satu bulan saat "fase serangan pertama" Rusia dilakukan, Rusia akhirnya menarik pasukannya dan mundur.

Setidaknya itu terjadi di ibu kota negara Kyiv. Walau kemudian, Rusia melakukan serangan gencar di Ukraina Timur, seperti yang terjadi saat ini di "fase serangan kedua". 

Mengutip CNBC International, sebenarnya ada satu "senjata" yang mungkin membuat Rusia sulit menguasai Ukraina. Namun ia tak disadari keberadaannya baik oleh Rusia maupun Ukraina. 

Hal tersebut tak lain adalah lumpur. Kenapa bisa?

Serangan Rusia ke Ukraina 24 Februari lalu rupanya bertepatan dengan "Rasputitsa". Ini adalah musim berlumpur dalam bahasa Rusia.

Fenomena itu terjadi dua kali setahun. Pertama di musim semi, ketika musim dingin mulai mencair, jalan-jalan yang tidak beraspal berubah menjadi berlumpur, kemudian di musim gugur, ketika adanya hujan lebat, yang membuat beberapa lokasi "becek".

Diketahui para ahli militer melihat lumpur membantu memperlambat kemajuan Rusia di beberapa bagian negara itu, terutama di utara. Gambar dan video yang beredar online menunjukkan tank Rusia, truk dan kendaraan lapis baja lainnya terjebak dan ditinggalkan di jalan berlumpur atau ladang di Ukraina.

Hal itu memicu ketidakpercayaan di antara para analis Rusia, yang mengatakan bahwa komandan militer Rusia seharusnya lebih siap menghadapi kondisi di lapangan. Sebagai negeri yang lebih mumpuni dalam perang, Rusia seharusnya mampu menghindari medan berlumpur di Ukraina.

"Militer Rusia seharusnya tahu lebih baik kondisi apa yang akan dihadapi pasukan mereka," kata para ahli, dikutip Jumat (22/4/2022).

"Rasputitsa adalah periode setelah musim dingin di mana jalan yang tidak dapat dilalui ... ini telah diketahui selama ratusan tahun, secara harfiah Napoleon... Jadi ya, itu adalah fitur taktis yang menguntungkan bagi Ukraina dan itu sangat penting di utara di mana lebih banyak hutannya," ujar rekan Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri (Foreign Policy Research Institute), Maximilian Hess.

Hess mengatakan ketidakmampuan Rusia untuk menghadapi musim berlumpur Ukraina menunjukkan masalah nyata dengan profesionalisme militer.

"Ini menimbulkan pertanyaan nyata bagi saya," tegasnya.

"Rusia telah melakukan latihan (militer) ini dan mempraktikkan invasi asing ini selama hampir satu dekade sekarang. Tapi mereka masih tidak berpikir atau tidak memiliki koordinasi yang cukup untuk menempatkan hak unit di tempat yang tepat dan bergerak dengan cara yang benar untuk menangani sesuatu (lumpur) yang benar-benar telah diketahui sebagai masalah selama 300 tahun," jelasnya.

Dalam sejarahnya, saat serangan Napoleon Bonaparte ke Rusia pada tahun 1812, ia juga diperlambat oleh lumpur. Ini juga terjadi kala tentara NAZI pimpinan Adolf Hitler menyerang Uni Soviet tahun 1941.


(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Panas! Rusia Siap 'Perang' dengan AS & Eropa, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular