Siap-Siap RI Bisa Kebanjiran Pesanan Batu Bara dari India lho
Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga negara bagian India berencana mengimpor 10,5 juta ton batu bara dalam beberapa bulan ke depan sebagai antisipasi terjadinya krisis listrik akibat kekurangan pasokan batu bara.
Rencana ini bisa mendorong harga batu bara global ke level tertinggi baru.
Seperti diketahui, skala pembelian dan keputusan untuk kembali pada rencana untuk memotong impor batu bara menggarisbawahi parahnya krisis bahan bakar India. Persediaan batu bara perusahaan utilitas berada pada tingkat pra-musim panas terendah dalam setidaknya sembilan tahun dan permintaan listrik terlihat meningkat pada laju tercepat dalam setidaknya 38 tahun.
Mengutip Reuters, Kamis (21/04/2022), negara bagian Maharashtra berencana untuk mengimpor 8 juta ton untuk "tujuan pencampuran," sementara Gujarat akan memesan 1 juta ton minggu depan. Hal tersebut diungkapkan pejabat energi negara bagian kepada pemerintah federal pada 13 April, menurut risalah pertemuan yang ditinjau oleh Reuters.
Ketua utilitas yang dikelola Pemerintah Tamil Nadu mengatakan negara bagian itu menargetkan mengimpor 20% dari kebutuhan batu baranya, menambahkan bahwa pihaknya telah memesan untuk mengimpor 1,5 juta ton, menurut notulen rapat.
Ketiga negara bagian tersebut merupakan pengguna listrik terbesar di India, secara kumulatif menyumbang hampir sepertiga dari permintaan listrik India pada tahun 2021.
Rincian spesifik tentang rencana impor negara bagian belum pernah dilaporkan sebelumnya. Rencana impor ini baru hanya diungkapkan oleh tiga negara bagian yang akan mengimpor batu bara lebih besar setidaknya dalam enam tahun terakhir.
Langkah India, importir batu bara terbesar kedua di dunia, dapat menyebabkan kenaikan lebih lanjut atas harga batu bara global, yang sudah diperdagangkan mendekati rekor tertinggi karena kekhawatiran krisis pasokan menyusul keputusan Komisi Eropa untuk melarang impor batu bara dari Rusia.
Penambang batu bara di Afrika Selatan, Australia, dan Indonesia kemungkinan akan menjadi penerima manfaat utama dari pembelian besar-besaran India, meskipun produsen tersebut sudah terbebani oleh lonjakan permintaan baru-baru ini.
Impor batu bara dari Rusia dinilai masih memungkinkan terjadi, tetapi biayanya sudah tinggi dan pembeli cenderung meminta diskon, kata dua pedagang.
Pemerintah India juga telah meminta pemerintah negara bagian Karnataka, Uttar Pradesh, Madhya Pradesh, Punjab dan Haryana untuk mengimpor total 10 juta ton batu bara.
Sementara Punjab telah berkomitmen untuk mengimpor 625.000 ton, negara bagian lain belum merinci rencana apa pun, risalah pertemuan menunjukkan.
Diperkirakan 8 juta ton impor batu bara Maharashtra tersebut akan menjadi tambahan dari 2 juta ton yang telah dipesan sebelumnya, yang pengirimannya diharapkan pada 8 Mei.
India sebelumnya telah meminta perusahaan utilitas yang dikelola pemerintah negara bagian untuk mengimpor 4% dari kebutuhan batu bara mereka untuk pencampuran, tetapi kemudian menyarankan minggu lalu bahwa impor ditingkatkan menjadi 10% dari jumlah yang dibutuhkan untuk mengatasi permintaan listrik yang melonjak.
(wia)