
Duh India Terancam Krisis Listrik Lagi, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - India diperkirakan akan menghadapi lebih banyak pemadaman listrik lagi pada tahun ini seiring dengan stok pasokan batu bara untuk pembangkit listrik berada pada level terendah dalam pra-musim panas sembilan tahun terakhir. Sementara permintaan listrik diperkirakan akan meningkat pada level tercepat setidaknya dalam 38 tahun terakhir.
Hal tersebut disebutkan oleh analis dan juga pejabat Pemerintah India, dikutip dari Reuters, Selasa (12/04/2022).
Pemadaman listrik tentunya dapat menghambat aktivitas industri di ekonomi terbesar ketiga di Asia ini, tepat ketika aktivitas ekonomi mulai pulih setelah berbulan-bulan penguncian terkait Covid-19.
Berdasarkan data Pemerintah India yang dianalisis Reuters, kekurangan listrik dipicu oleh lonjakan permintaan hingga 1,4% dalam seminggu terakhir. Kondisi ini jauh meningkat dibandingkan Oktober 2021 lalu yang mengalami defisit 1% saat India menghadapi kekurangan pasokan batu bara serius.
Negara bagian selatan Andhra Pradesh, rumah bagi pabrik yang dioperasikan oleh pembuat mobil seperti Kia Motors dan produsen obat termasuk Pfizer, diperkirakan akan menghadapi defisit listrik sebesar 8,7%, sehingga bisa memicu pemadaman listrik yang meluas.
Persediaan batu bara di pembangkit listrik memiliki stok rata-rata sembilan hari pada awal tahun keuangan ini yang dimulai pada 1 April, terendah sejak setidaknya 2014. Pedoman federal merekomendasikan pembangkit listrik untuk memiliki setidaknya 24 hari stok rata-rata batu bara.
"Masalahnya adalah, bahkan setelah Coal India dan Kementerian Batu Bara terus meminta pembangkit listrik untuk menimbun, utilitas terus mengurangi persediaan mereka," kata Rajiv Agarwal, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Tenaga Captive India, dikutip dari Reuters, Selasa (12/04/2022).
Batubara menyumbang hampir 75% dari output listrik India.
Kekurangan kereta api untuk mengirimkan batu bara ke pembangkit listrik juga memperburuk krisis pasokan. Jumlah kereta api yang dilakukan oleh Kereta Api India per hari adalah 415, 8,4% lebih rendah dari 453 yang dibutuhkan oleh perusahaan pembangkit listrik.
Namun, jumlah sebenarnya kereta yang tersedia dari 1-6 April adalah 379 per hari, 16% lebih rendah dari yang dibutuhkan, berdasarkan risalah rapat yang diadakan antara Kementerian Listrik dan Batu Bara minggu lalu yang ditinjau oleh Reuters.
Sementara dari sisi pasokan listrik, total output daya listrik diperkirakan melonjak 15,2% dalam setahun ke depan yang berakhir Maret 2023, dengan permintaan akan meningkat pada kecepatan tercepat dalam setidaknya 38 tahun.
Hal ini kemungkinan akan mendorong produksi dari pembangkit listrik tenaga batu bara naik 17,6%, menurut catatan itu.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap RI Bisa Kebanjiran Pesanan Batu Bara dari India lho