Internasional

Rusia Uji Coba Rudal Balistik, Perang Nuklir di Depan Mata?

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
Kamis, 21/04/2022 06:00 WIB
Foto: Foto ini diambil dari video yang disediakan oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Sabtu, 19 Februari 2022, menunjukkan rudal balistik antarbenua Yars diluncurkan dari lapangan udara selama latihan militer. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman senjata nuklir dari Rusia kian nyata. Negara tersebut mengumumkan baru saja melakukan uji coba pertama peluncuran rudal balistik antarbenua, Sarmat.

Melansir Reuters, Kamis (21/4/2022), Rudal tersebut diluncurkan dari Plesetsk di Barat Laut negara itu dan mengenai sasaran di Semenenajung Kamchatka yang berada jauh di Timur.

Sejatinya, pengembangan Sarmat telah dilakukan selama bertahun-tahun dan diketahui oleh negara Barat. Hanya saja, peluncuran kali ini terjadi saat ketegangan geopolitik akibat serangan Rusia ke Ukraina kian memanas.


Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kesiapan senjata yang dapat dipakai untuk membawa hulu ledak nuklir tersebut bakal membuat musuh-musuh Moskow untuk berhenti dan berpikir.

"Rudal baru ini memiliki karakteristik taktis dan teknis tertinggi dan mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern," kata Putin.

"Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal, dan menyediakan bahan pemikiran bagi mereka yang mencoba mengancam negara kita."

Kepala Badan Antariksa Roscosmos, Dmitry Rogozin mengatakan pasukan nuklir Rusia akan mulai menerima pengiriman rudal baru pada musim gugur tahun ini setelah pengujian selesai," seperti dikutip TASS.

Sementara itu, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa uji coba Rusia tidak dianggap sebagai ancaman bagi Amerika Serikat atau sekutunya. "Departemen tetap fokus pada serangan Rusia yang melanggar hukum dan tidak beralasan terhadap Ukraina," katanya.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Tiba di Rusia & Siap Kopdar Dengan Putin