
Holding BUMN Pertahanan Bidik 50 Besar Dunia, Ini Kata Jokowi

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Rabu (20/4/2022), meluncurkan holding dan program strategis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pertahanan Nasional.
Holding itu bernama Defense Industry Indonesia (Defend ID). Keanggotaannya terdiri dari lima perusahaan BUMN di bidang industri pertahanan, yaitu PT LEN Industri sebagai induk holding, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia serta PT Dahana.
Saat memberikan pengarahan, Jokowi mengharapkan kehadiran Defense ID mampu menjadi sebuah lompatan untuk bertransformasi dalam membangun ekosistem industri pertahanan modern di masa depan.
"Dan mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan," kata Jokowi
Setelah dibentuk, Defense ID pun mengumbar sejumlah janji kepada Jokowi. Pertama, mereka berjanji untuk menjadi top 50 perusahaan pertahanan terbaik dunia dalam beberapa tahun ke depan.
Kedua, mereka juga akan terus meningkatkan penggunaan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Terakhir, Defense ID akan berupaya menurunkan impor alat pertahanan dan keamanan.
"Ini saya catat janjinya, janji ini saya catat," tegas Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan holding pertahanan merupakan bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk membangun perusahaan induk pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri pertahanan.
"Diharapkan dengan adanya holding BUMN industri pertahanan Defend ID ini akan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) menjadi 50% untuk teknologi-teknologi kunci dan untuk menjadi urutan 50 terbesar di dunia dalam bidang industri pertahanan pada 2024," kata Prabowo.
Erick menyebut peluncuran Defend ID merupakan komitmen presiden dalam membangun kemandirian pertahanan nasional.
"Tentu kita bersyukur atas peresmian holding BUMN industri pertahanan oleh Bapak Presiden. Kita harus menindaklanjuti arahan Presiden agar Defend ID benar-benar menjadi penggerak dalam mewujudkan ketahanan pertahanan nasional," ujar Erick.
Dia mendorong PT Len Industri sebagai induk holding mampu mengorganisir transformasi anggota holding industri pertahanan guna mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance dan membangun keselarasan antaranggota holding di sektor keuangan, pemasaran, operasional, hingga portofolio manajemen.
"Holding industri pertahanan harus mampu memperkuat ekosistem pertahanan nasional, tak hanya dengan anggota holding, melainkan juga kerja sama dengan BUMN lain dan juga TNI," ujar Erick.
Dia meminta holding industri pertahanan yang beranggotakan PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad, dan PT Dahana, mulai menyiapkan langkah strategis. Erick menginginkan pembentukan holding mampu meminimalisir terjadinya tumpang tindih fokus bisnis masing-masing anggota holding.
"Sebagai induk holding, Len memiliki peran besar dalam merealisasikan integrasi dengan tiga matra TNI, baik darat, laut, maupun udara," kata Erick.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan Menteri Pertahanan Prabowo tentang komitmen meningkatkan nilai TKDN hingga 50%.
"Komitmen TKDN ini menjadi keharusan bagi setiap anggota holding. Ini menjadi langkah konkret dalam membangun kemandirian industri pertahanan kita ke depan," kata Erick.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
