Internasional

Tolong Kritis! Komandan Ukraina Desak Evakuasi Mariupol

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 April 2022 12:07
Situasi kehancuran di kota Mariupol, Ukraina, yang kini dikepung pasukan Rusia. (via REUTERS/ARMED FORCES OF UKRAINE)
Foto: Situasi kehancuran di kota Mariupol, Ukraina, yang kini dikepung pasukan Rusia. (via REUTERS/ARMED FORCES OF UKRAINE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dan Ukraina masih terus terjadi. Terbaru, komandan militer Ukraina meminta upaya evakuasi internasional sesegera mungkin di pabrik baja Azovstal, kota Mariupol, yang telah dihantam bom Rusia, Selasa (19/4/2022) waktu setempat.

Dalam wawancara melalui telepon dengan CNN International, Komandan Brigade Marinir ke-36 Ukraina Mayor Serhii Volyna mengatakan situasi makin kritis. Ia mengatakan banyak pasukan dan warga sipil yang terperangkap di pabrik.

"Saya punya pernyataan kepada dunia. Ini mungkin pernyataan terakhir saya, karena kita hanya punya beberapa hari, atau bahkan beberapa jam tersisa," ujarnya, dikutip Rabu.

"Kami mengimbau para pemimpin dunia untuk menerapkan prosedur ekstraksi di Mariupol, kepada warga sipil yang bersama kami di sini di pabrik. Kami meminta Anda untuk membawa kami ke wilayah negara ketiga dan memberi kami keamanan."

Sebelumnya, pejabat Ukraina mengatakan ratusan warga sipil berlindung di ruang bawah tanah di pabrik baja itu. Seorang pejabat polisi Mariupol mengatakan persediaan makanan dan air berkurang di tengah pemboman besar-besaran.

"Bisa jadi kapal, atau dengan helikopter, menjemput kami. Atau misi kemanusiaan internasional yang dapat datang kepada kami dan menjamin keamanan kami seta menemani kami dalam perjalanan ke negara yang akan membuat komitmen tersebut," ujarnya lagi

"Kami benar-benar terkepung. Ada sekitar 500 militer yang terluka, sangat sulit untuk memberi mereka perawatan medis. Mereka benar-benar membusuk," tambahnya.

"Ada warga sipil di wilayah itu. Mereka juga menderita ledakan ... Mereka [Rusia] menggunakan bom pesawat berat untuk melawan kami dan menyerang dengan artileri."

Menurutnya kota itu juga sudah hancur lebur. Pemimpin dunia, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atau Presiden AS Joe Biden harus turun tandan.

"Kami benar-benar menghimbau kepada semua pemimpin dunia. Siapa pun yang dapat membuat komitmen seperti itu, siapa pun yang akan berhasil dalam jangka pendek dalam menyetujui prosedur seperti itu," katanya.

"Kami tahu bahwa ada beberapa perkembangan dan pembicaraan dengannya. Pihak Turki bertindak sebagai penjamin. Mungkin Amerika Serikat (AS), yang kami percayanegara yang sangat kuat dengan pemimpin yang kuat. Selesaikan masalah ini dalam waktu sesingkat mungkin," ujarnya lagi.

"Jika dunia mendengar kami, jika para pemimpin dunia mendengar kami, kami sangat berharap demikian."

Sebelumnya, mengutip CNBC International, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia memblokir semua upaya evakuasi kemanusiaan di Mariupol. Tak ada pembicaraan evakuasi.

Perang Rusia ke Ukraina sudah terjadi sejak 24 Februari. Mariupol adalah kota dekat Ukraina Timur, yang memang jadi pusat gempuran terparah Rusia.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dikepung Rusia, Pasukan Ukraina di Kota Mariupol Kritis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular