
Ketiban 'Durian Runtuh', APBN Surplus 3 Bulan Berturut-turut

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berhasil mengumpulkan penerimaan yang cukup besar hingga Maret 2021. Sementara belanja negara masih melambat, maka anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) masih surplus Rp 10,3 triliun atau 0,66% dari target APBN.
Ini artinya APBN surplus dalam tiga bulan berturut-turut pada 2022. Sedangkan Keseimbangan primer surplus dengan capaian Rp 94,7 triliun.
"Kondisi APBN yang cukup baik dengan situasi yang ada yaitu harga komoditas dan pemulihan ekonomi," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (20/4/2022)
Lonjakan harga komoditas datang seperti durian runtuh, sebab dipicu oleh perang yang terjadi antara perang Rusia dan Ukraina. Antara lain batu bara, CPO, besi dan baja.
![]() APBN Kita |
Penerimaan negara mencapai Rp 484,83 triliun atau 26,3% dari target dalam APBN. Realisasi ini lebih tinggi dari periode kuartal I-2021 yang sebesar Rp 373,37 triliun.
Tingginya penerimaan tersebut didorong oleh perpajakan dengan sumbangan Rp 385,63 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 99,09 triliun.
Sementara belanja negara terealisasi sebesar Rp 490,64 triliun atau 18,1% dari pagu. Meliputi belanja KL Rp 151,4 triliun, belanja non KL Rp 162,6 triliun, belanja TKDD Rp 176,4 triliun.
![]() APBN Kita |
SAL hingga akhir Maret 2022 yaitu mencapai Rp 149,7 triliun.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Para Sultan Minggir, Sri Mulyani Lebih Tajir