
Terungkap! Prediksi Kapan Putin Bakal Pakai Bom Nuklir

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia di Ukraina masih belum usai. Namun, mantan menteri luar negeri Rusia Andrei Kozyrev telah mengeluarkan prediksi kapan tepatnya Presiden Vladimir Putin akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir.
"Mereka dapat digunakan, tetapi dalam situasi yang sangat, sangat spesifik," kata Kozyrev yang kini jadi pengkritik Putin kepada Fox News Digital, dikutip Selasa (19/4/2022).
"Jika Rusia atau salah satu dari negara-negara itu benar-benar mengancam di hati mereka, secara eksistensial, yaitu ... jika pasukan NATO datang ke Moskow, maka mungkin mereka akan menggunakan senjata nuklir."
"Tetapi tidak ada ancaman eksistensial bagi Rusia dalam situasi saat ini," kata Kozyrev.
Rusia melancarkan serangan ke Ukraina sejak 24 Februari. Hingga kini pertempuran masih terjadi, meski 2 ribu lebih warga sipil telah tewas.
Dua pekan lalu, Rusia telah mengubah arah serangannya selama beberapa minggu terakhir setelah gagal merebut ibu kota Ukraina, Kyiv. Militer Rusia kini fokus ke Ukraina Timur yakni Donbas, wilayah di mana milisi pemberontak pemerintah berada, meski serangan rudal sempat mengenai beberapa area lain di Ukraina.
Akhir pekan ini, Rusia dilaporkan mengulangi ancaman nuklirnya menyusul indikasi bergabungnya Finlandia dan Swedia ke aliansi NATO pada Juni mendatang. Sebagaimana diketahui, Putin memang mengkhawatirkan pengaruh NATO di Eropa Timur dan negeri tetangganya seraya menyebutnya ancaman eksistensial bagi Rusia.
Tetapi Kozyrev bersikeras saat ini, ancaman itu masih bersifat "gonggongan" karena "tidak akan menggigit". Putin pun diyakini tak akan melakukan itu, yang bisa menghancurkan rezimnya berkuasa.
"Para komandan militer yang bertanggung jawab akan melakukan segalanya untuk menghindari skenario seperti itu dan untuk mencegah penggunaan senjata nuklir kecuali mereka yakin ada ancaman eksistensial terhadap tanah air mereka," tegasnya lagi.
Sementara rekan senior Heritage Foundation, Brent Sadler, menilai Putin mungkin akan menggunakan serangan nuklir taktis jika Rusia menghadapi "kekalahan militer yang luar biasa" di Donbas. Namun masih sulit memprediksinya.
"Itu mungkin kasus di mana senjata nuklir taktis dapat dianggap menunjukkan tekad dan pada dasarnya membalikkan tren apa pun yang terjadi di militer Rusia," kata Sadler.
"Saya tidak melihatnya akan melakukan ini di kota-kota, karena itu pasti akan mengantarkan Perang Dunia III. Namun asumsinya adalah jika dia melakukan itu, dia (pasti) menyerang NATO."
Menurut data PBB, sekitar 4,5 juta orang kini mengungsi karena perang Rusia-Ukraina. Perang menyebabkan sejumlah masalah ekonomi, baik mahalnya harga energi akibat embargo serta kelangkaan pangan, yang kini membuat kenaikan inflasi di banyak negara dan ancaman resesi.
(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Perang Nuklir! Putin Sah Teken UU Rusia Out Janji Nuklir
